Tuju Hal Yang Gak boleh kamu lakuin saat Jalan-Jalan di Maroko

12/20/2019 Add Comment

Jamaa Elfna, Marrakech, Morocco


WisataMaroko.Com Dengan berbagai atraksi dan kegiatan untuk memenuhi semua kebutuhan para wisatawan yang beranekaragam, Maroko adalah salah satu destinasi liburan yang sangat menawan.
Sementara negara ini menarik pelancong tunggal, keluarga, pasangan, dan kelompok teman serta orang-orang dengan anggaran dan minat yang berbeda, ternyata ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan turis ketika mengunjungi Maroko. Wah apa aja ya? Berikut 5 di antaranya!

1. Makan dengan tangan kiri

Banyak makanan di Maroko secara tradisional dimakan dengan tangan. Hati-hati dan selalu gunakan tangan kanan untuk makan. Tangan kiri dianggap tidak bersih karena biasanya tangan yang digunakan oleh orang Maroko untuk bersih-bersih setelah dari toilet. Meskipun tanpa disadari menggunakan tangan kiri untuk makan bersama tidak mungkin menyebabkan drama dan konflik, hal itu mungkin menimbulkan kerutan heran dan tidak suka dari beberapa orang disana.

2. Berharap semua orang dapat bicara dengan bahasa Inggris

Meskipun umumnya tidak ada masalah dalam menemukan penduduk lokal yang bisa bicara bahasa Inggris di kawasan wisata seperti Marrakech, Fes, Rabat, Tangier, dan Casablanca, jangan berharap banyak orang dapat berbicara bahasa Inggris di bagian yang kurang dikunjungi dari negara dan daerah terpencil ini. Karena kolonialisme masa lalu, mengetahui beberapa kata-kata Spanyol atau kata-kata Prancis dapat sangat membantu kalian. Bagi yang dapat berbahasa Arab dasar akan dapat berkomunikasi dengan orang hampir di seluruh negeri tersebut.

3. Lupa untuk berbelanja di Souks

Maroko terkenal dengan souk (pasar tradisional) warna-warninya yang menjual berbagai macam barang. Mulai dari pakaian tradisional dan alas kaki sampai rempah-rempah, pipa shisha, lampu, perangkat teh, barang-barang dari kulit, dan banyak lagi. Sulit untuk menolak godaan untuk mengisi koper dan tas dengan hadiah dan buah tangan untuk dibawa pulang. Harganya cukup wajar selama kalian ingat untuk tawar menawar. Tawar menawar adalah bagian besar dari perdagangan di Maroko. Tidak ada aturan yang pasti tentang berapa banyak yang harus dibayar, tetapi menegosiasikan harga adalah suatu keharusan.

Susana Souks/Pasar Tradisional Maroko.


4. Jalan-jalan dengan pakaian pantai

Sesuai dengan norma agama dan budaya, standar umum berpakaian di Maroko cukup konservatif. Pakaian pantai tentu saja bukan pakaian yang pantas untuk menjelajahi kota-kota, maupun desa-desa yang ada di Maroko bagaimanapun panasnya suhu yang ada. Gunakan bikini dan pakaian renang hanya untuk di area pantai, dan pastikan untuk menutupi tubuh saat pergi ke hotel, restoran, atau kemana pun.

5. Pergi tanpa mencoba teh mint, teh nasional Maroko

Jika couscous adalah hidangan nasional Maroko, teh mint adalah minuman nasionalnya. Sarat akan gula dan daun mint segar, minuman menyegarkan ini merupakan cara terbaik bagi wisatawan untuk merasakan seperti apa kehidupan lokal di sana.
Kunjungi salah satu dari banyak kafe yang ada, pesan secangkir tehnya, bersantai, dan nikmati rasanya sambil menikmati waktu berlalu di sana.
.Jangan muda percaya sama orang
 Jangan percaya siapapun menawarkan bantuan karena mereka memaksa meminta uang, baik orang tua, anak muda dan anak kecil di Maroko, bilang tidak klo perlu jalan ke lain arah dengan mereka.

7. Jangan percaya dengan deal harga
Jangan percaya dengan deal harga tentang jasa misal potong rambut atau massage, mereka diakhir meminta tambahan dengan berbagai macam alasan.

Butuh paket Maroko, Guide berbahasa Indonesia di Maroko...? silahkan kontak kami di:


  • Email                     : sukmahadimandar@gmail.com
  • Whatsapp               : 082116854358
  • Alamat Indonesia: Jl. Aselih Raya, RT 12/Rw 01 Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
  • Alamat Maroko   : 10, Sect. D Nouveau Kouass Yacoub El-Mansour 10050 Rabat, Maroko

Paket Maroko, Spanyol dan Portugal

10/22/2019 Add Comment

Day 1
Marrakesh Pick up at Casablanca Airport and start the tour with a visit to Mosque Hassan II (Mosque only open for prayer time, so we will make the pictures from outside). At midday, we will have a delicious Lunch and departure to Marrakesh. Arrival to hotel and rest (people can pray at the hotel). Dinner will be set at the hotel.
Day 2
Marrakesh - Rabat After breakfast and check out we will tour Marrakesh visiting Kutubia mosque, Bahia Palace and the Spice Pharmacy in the Old Medina. After having a nice Lunch at noon you will have free time for shopping in and visit Jamaa El Fnaa that is in front of Masjeed Koutubia, so at the Prayer time, people can go to the mosque. We will meet again and travel to Rabat. Check in at hotel rest and Dinner.
Day 3
Rabat - Tanger Brekfast and check out from hotel to start the visit to Rabat: Qasbah Oudayas and the Old Bazaar to enjoy some free time for shopping, Hassan Tower, Mausoleum Muhammed V where there is a mosque to pray. At noon enjoy Lunch to refill your energy! Once finished transfer to Tanger, have Dinner and rest in the hotel.
Day 4 Tanger - Tarifa - Seville Have breakfast, check out and transfer to Tanger Port to get the Ferry to Spain. After arrival to Tarifa, we will head to Seville but first stop by in Algeciras to have Lunch in a Halal Restaurant. We will visit Seville in a walking tour passing by Plaza España, Jardines de Murillo, Muslim quarters (Free time for souvenir shopping, Giralda Tower (Photo Stop) and Torre del Oro (photo Stop) Afterward we will have Dinner in Halal Restaurant. Check in at the hotel an rest.
Day 5 Seville – Sintra - Lisbon After Breakfast we will travel to Lisbon. On arrival enjoy a nice Lunch in Halal Restaurant, and then have time to pray in the Central Mosque of Lisbon and visit Da Pena Sintra Palace. Afterward, we will have Dinner in Fish and Seafood Restaurant and check in at the hotel to rest.
Day 6 Lisbon - Seville After Breakfast and check out we will continue our visit with a Photo Stop in Belem Tower, Rossio Square, Jeronimos Monastery and Monument to the Discoveries. We will have time for shopping souvenir at Lisbon city Center and Free time. At noon Lunch is set in a Halal Restaurant and prayer time in the Central Masjeed of Lisbon. Afterward, we will travel back to Seville, have dinner in Halal Restaurant, check in at hotel and rest. Day 7
Seville – Cordoba – Granada Have breakfast, check out and transfer to Cordoba where we will visit the Mosque of Cordoba with free time for shopping souvenir, time for Lunch in Halal Restaurant and set time to pray in a small mosque at the Muslim Quarters. Later in the day transfer to Granada by the Highway and visit Albaizin Muslim Quarters, Granada Grand Mosque and enjoy an astonishing Panoramic view to Alhambra. Dinner in Halal Restaurant and check in at the hotel to rest. Day 8 Granada- Madrid After Breakfast and Check out we will have a guided tour inside the Alhambra Palaces and the Generalife Gardens. Once finished we will head to Madrid. At midday enjoy a nice lunch in a Halal buffet on the way or lunch in Villa, depend on weather conditions. Once arrived dinner before Check in at hotel and rest. Day 9 Madrid full day Tour and Shopping After Breakfast, we will visit Toledo where will enjoy a Panoramic view at Mirador del Valle and visit Toledo center. Free time for shopping and return to Madrid where we will have a delicious Lunch at noon in a Halal Restaurant and pray at the Masjeed. Continue with a visit to Bernabeu Stadium and Free time in the City center for Shopping. Later in the day, we will go shopping to Las Rozas Factory Outlet. Afterward Dinner in a Halal Restaurant and transfer to hotel. Day 10 Madrid Airport After Breakfast and Check out, program according to Flight Departure. Transfer to Airport 4 hours before departure time.


  • Email                     : sukmahadiadi@yahoo.com
  • Whatsapp               : 082116854358
  • Alamat Indonesia: Jl. Aselih Raya, RT 12/Rw 01 Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
  • Alamat Maroko   : 10, Sect. D Nouveau Kouass Yacoub El-Mansour 10050 Rabat, Maroko
Adat dan Kebiasaan Orang Maroko

Adat dan Kebiasaan Orang Maroko

8/20/2019 Add Comment
Kebiasaan Orang Maroko di Pasar

Wisata Maroko, adalah negara yang memberikan beas Visa 90 hari  kepada Warga negara Indonesia. Bagi kalian yang  berminat ataupun bermimpi untuk melakukan perjalan ke Maroko saya saran kan mestinya harus baca ini dulu yaa.
Adat dan kebiasaan, Apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan di Maroko? Kapan waktu yang tepat untuk melakukan perjalanan kesana? Makanan di sana cocok apa tidak yaa untuk lidah kita? Akomodasinya gimana,  mahal enggak sih? Bagusnya pergi kemana? Transportnya apa? Gimana?
Inilah pertanyaan2 klasik yang sering kita dengar dan harus diperhatikan jika kita berniat pergi kesuatu tempat yang tidak kita kenal sebelumnya. Mari, Yuuk bekali diri kalian dengan informasi yang cukup.
Lelaki disini adalah raja, mereka mempunyai kebebasan yang hampir tak berbatas. Mereka bebas melakukan apa saja dan pergi kemana saja dan jam berapa aja.Maroko yang warga negaranya mayoritas beragama muslim 99 % merupakan sebuah negara yang masih sangat kuat memeluk dan mempertahankan tradisi agamanya.
Perbedaan antara laki laki dan perempuan itu sangat kentara dan sangat di bedakan. Para lelaki memiliki kebebasan yang tanpa limit. Lelaki boleh kemana saja, kapan saja, bertemu siapa saja dan melakukan apa saja. Sedangkan perempuan hanya memiliki kebebasan keluar rumah bebas di masa kanak kanak. Ketika mereka telah mengalami masa akil  balik maka anak perempuan hidup bagaikan di dalam tudung, dipingit dan hilang kebebasannya.
Perempuan dan laki-laki tidak boleh bertemu sesuka hati, tidak boleh saling berkunjung dan tidak boleh jalan-jalan bareng keluar bersama-sama. Tempat dan kesempatan yang baik untuk para remaja bertemu dan bersapa ria adalah di Sekolah dan di tempat kuliah saja. Diluar itu mereka harus saling menghindar.
Maka yang paling berfungsi untuk mereka berkomunikasi adalah sosmed itu pun masih sembunyi2. Hp dan chatting WA lah yang membantu mereka utk menjadi dekat didalam batasan2 kultur yang ada.
Hal yang membuat aku shock karena sebelumnya tidak tahu adalah ketika seorang laki2 entah itu anak muda remaja, dewasa atau sudah tua, jikalau dia seorang perempuan yang ada didalam keluarga itu maka dia tidak boleh menampakan diri mereka jika ada orang (laki-laki) yang berkunjung ke rumah mereka.
Termasuk sang ibu sebagai nyonya rumah juga harus menyembunyikan dirinya. Didalam rumah keluarga Maroko biasanya ada 2 ruang tamu, ruang tamu keluarga dan ruang tamu khusus untuk tamu yang dipisahkan dengan pintu. Jadi ketika ada laki2 yang berkunjung kerumah mereka, pintu tembus ke ruang tamu keluarga harus ditutup dan sang perempuan tidak boleh melewatinya sampai ada pemberitahuan kalo tamunya sudah pergi maka mereka boleh keluar.
Hal-hal lain yang juga membuat aku heran sebagai seseorang yang tinggal di negara bebas.
Perempuan-perempuan Maroko tidak  diperkenankan bebas keluar rumah, sepanjang jalan yang ada hanyalah para laki-laki. Hanya Para lelaki yang boleh melakukan aktivitas di luar rumah baik itu berjualan atau pun melakukan pekerjaan2 lainnya. Dan kalau pun ada perempuan,  itu hanyalah para perempuan perempuan tua yang mereka pun masih harus tetap membungkus diri mereka dengan rapat, berjilbab dan berburka (hanya kelihatan matanya saja). 
Melihat hanya ada  para lelaki dan perempuan2 tua di jalan adalah hal yang sangat umum. Terutama di daerah kampung dan kota kota kecil. Kalau didalam kota kota besar moderen seperti Rabat, Casablanca,Tangier, dan kota kota turis seperti Marrakesh, Fez, Chefchaouen dan Ait Ben Haddou mungkin akan ada beberapa perempuan yang kelihatan di muka umum dan bekerja. Tapi jumlahnya tidak banyak dan itu pun pastinya sudah harus melalui persetujuan suami dan keluarga. 
Di kota besar tersebut diatas juga tidak apa2 bagi kita orang asing berpakaian dengan alanya kita sendiri. Kepala boleh tidak di tutup, bahu boleh terbuka dikit tidak akan ada yang usil. Penduduknya masih bisa menerimanya karena mereka sudah sering berhadapan dengan turis. Disini mereka menerima perbedaan budaya dengan wisatawan. Tapi penerimaan ini hanya untuk para pelancong, bagi keluarga mereka sendiri semua perempuan harus tertutup dan tidak boleh bepergian dengan lelaki lelaki yang bukan keluarga dekat seperti kakak atau adik atau bapak.
Saya harus menutup diri dan kepala saya rapat-rapat
Saya harus menutup diri dan kepala saya rapat-rapat
Yang sangat tidak biasa bagi orang maroko adalah melihat orang bercelana pendek atau ber-rok pendek selutut atau melihat kulit telanjang secara langsung. 
Hal ini adalah sebuah bencana. Mereka tidak biasa melihat seorang wanita dengan kaki berkulit telanjang. Dont do it here walaupun cuaca sangat panas sekalipun, karena kalian akan menjadi orang yang akan dilihat penuh dengan hujatan mata. Kalaupun memang niat pake rok selutut (diatas lutut jangan sama sekali) pake lah stoking hitam jangan yg sama warnanya dengan kulit.
Hal lain yang juga tidak boleh dilakukan ; janganlah membidik kamera kalian ke arah para wanita yang memakai pakaian terbungkus, berburka, bercadar atau apapun yang menurut kalian menarik utk difoto. Mereka para lelaki bahkan anak2 disekitarnya akan bisa sangat agresive melawan kalian.
Juga jika kalian melihat gerombolan para lelaki dengan pakaian tradisionalnya jangan pernah menjepret mereka, ini sangat terlarang dan tidak disukai oleh mereka. Hati2 lah!
Ketika bertemu seseorang dijalan dan kalian di undang ke rumahnya, jangan heran kalau kalian tidak bertemu dengan anggota keluarga perempuannya karena itu memang tidak boleh. Dan kalaupun kalian sampai bertemu, itu adalah pengecualian yang luar biasa(mungkin kalau kalian perempuan bisalah bertemu sesama perempuan), Jangan pernah memotret  para anggota keluarga perempuan tersebut. Saya punya pengalaman tentang ini semua!
Waktu berkunjung yang tepat ke Maroko.
Untuk WN Indonesia yang rentan dingin, waktu terbaik untuk berkunjung ke Maroko adalah pertengahan Maret sampai akhir bulan Mei. Kenapa? Karena cuaca dan temperatur di Maroko itu kadar perbedaan antara daerah satu dangan daerah lainnya lumayan extrim.
Kalau mulai pertengahan Maret itu cuaca di pesisir pantai seperti Tanger, Essaouira dan Agadir masih sangat dingin (siang 15-18 derajat, malamnya 8-10 derajat aja dingin banget) , Daerah seperti Chefchaouen, Fez, Rabat, Casablanca, Marakesh, Merzouga dan Mhamid sudah lebih hangat antara 22-25 derajat kalau siang sedangkan malamnya 12-18 derajat.
 April sepertinya adalah waktu yang terbaik. Karena kalau di pesisir pantai pasti sudah hangat, tidak perlu berjaket tebal. Laut masih belum bisa direnangi karena airnya masih dingin berkisar 20-23 derajat saja. 
Di Daerah seperti Chefchaouen, Fez, Rabat, Casablanca, Marrakesh, Merzouga dan Mhamid cuaca sangat sempurna untuk siang hari. Sudah seperti musim panas. Tidak perlu pake jaket tidak perlu pake baju tebal. Tapi kalau lepas tengah malam masih akan terasa dingin banget jadi saya sarankan tetap bawa baju tebal ya. Kalau tidak, di hotelpun pasti menyediakan selimut ambal tebal.
Bulan Mei-juni, Cuaca pasti sudah panas dimana mana sama panasnya seperti di Indonesia, tapi dari Marakesh sampai ke Padang gurun sana panas sudah mulai menyengat banget. Bahkan untuk bulan Juni sudah mulai sedikit yang mau ke padang gurun karena orang biasanya sudah tidak tahan akan panasnya yang menyengat bagai di neraka.
Dari bulan Juli sampai September aktivitas turis ke gurun sudah tidak ada. Tidak ada yang mau kesana. Orang lokal bahkan termasuk suku Nomad yang berada disana pun semua memilih tinggal di rumah saja karena tidak kuat akan panasnya padang gurun yang panas. 
Biasanya mereka akan pergi kedesa atau berkelana ke kota mencari pekerjaan sementara atau mengemis di kota. Mereka akan balik lagi ke gurun setelah musim berganti dan panas mereda.
Makanan, Makan apa saja di Maroko? 
Makanan yang paling terkenal di Maroko adalah Tajin. Tajin itu ada dimana mana. Ada Tajin daging dan ada juga Tajin vegetarian. Saya terus terang tidak terlalu menyukai Tajin, di Maroko saya memakan Tajin cuma 3x stelah itu enek dan gak mau lagi karena kurang cocok dengan bau jinten dan kunyit nya mereka. Kunyit yang mereka pake tidak sama dengan kunyitnya kita.
Makanan terkenal yang agak cocok di lidah saya adalah Kefta. Kefta ini adalah daging giling (bisa juga cuma dipotong2) yang diberi bumbu khas maroko dibuat bulat spt bakso lalu di tusuk dan dibakar seperti sate, tapi kalo makan ini tiap hari juga bosan kaan...
Couscous adalah makanan terkenal lainnya. Tapi couscous adalah makanan tradisional yang mengandung unsur tradisi ke agamaan. Couscous tidak dimakan setiap hari dan tidak dijual dimana-mana tetapi couscous dimakan pada hari besar agama atau tiap hari Jum'at dimana hari Jum'at adalah hari istirahat dan hari penting untuk keluarga berkumpul dengan keluarga atau teman2nya bagi orang Maroko. Biasanya masing2 keluarga akan memasak couscous dirumahnya dan kalo kamu di undang makan berarti termasuk beruntung karena bisa di ajak merasakan masakan keluarga ini.
Terus terang 14 hari travelling di Maroko membuat saya cukup kesulitan soal makanan. Menurut saya type makanannya kurang variatif, kebanyakan daging dan sedikit sayur. Kalaupun ada, masaknya juga ya gitu2 aja jadi cepat bosan. Aaahh....maklum daerah padang gersang pikir saya, jadi mana mungkin banyak sayurnya?
Hal yang baik kalau bisa, bawalah bekal mu sendiri dari negara mu. Bawa Indomie itu sesuatu banget disini. Kalau untuk saya sendiri, setiap kali travelling saya selalu membawa Salami dan Ham, pisau kecil, butter dan kopi mix dan teh dari Indonesia. Jadi kalau tidak suka makan diluar saya tinggal beli roti dan bikin sendiri sandwich saya. 
Roti bundar berdiameter 20-25 cm itu bernama Khobz, merupakan roti khas Maroko. Rasanya enak banget menurutku (bahkan enak dari roti jerman) dan bisa dibeli di mana mana. Harganya pun murah cuma 1,5 Dirham (10 cent euro) untuk 1 roti yang lumayan besar dan cukup bikin kenyang perut 1 orang. Roti ini merupakan roti favorite ku di maroko, mereka membuatnya buatnya rata2 dengan memanggang memakai kayu bakar asli jadi mungkin ini yang mebuatnya berbeda rasa. Kalo beli yang lagi panas saya bisa makan tanpa pake apapun saking sukanya.
Akomodasi
Tempat menginap di Maroko itu rata rata murah. Tidak perlu booking kamar dengan advance karena kita akan selalu bisa mendapatkan kamar sewa dimana2 sebenarnya. Yang penting kita ada internet di Hp pasti gampang.
Kalau kalian mencari kamar hotel secara langsung dengan cara mendatangi hotelnya jangan lupa nawar. Pengalaman saya disana setiap datang ke hotel saya selalu menawar dan selalu dapat harga yang lebih murah dari harga2 yang mereka tawarkan di website website yang ada.
Tapi kalo kalian booking duluan juga baik kok, banyak riads bagus dan murah yang ditawarkan di Hostelworld.com. Saya bukan marketingnya loh ya..cuma krn sering pake jasa HW dan tdk pernah bermasalah jadinya saya tawarkan ini aja.
Sekedar berbagi pengalaman, hotel2 di Maroko jarang sekali menyediakan handuk di kamar entah karena harganya yang murah (kamar yg sy pake rata2 berkisar antara 150-300 dirham) atau standart service merekanya yang memang begitu. 
Kata teman Maroko yg menjadi travelmate kami disana sih di Maroko memang begitu servicenya. Kita harus extra meminta handuk ketika menginap, kalo ngga minta ya enggak dikasih. Alamaakk...kadang ada yang ngasihnya gratis kadang ada yg minta bayar lagi. Emang enggak mahal sih antara 5-10 dirham aja tapi kesannya membuat kita jadi ogah looh.
Nah kalo nggak mau pusing soal ini ya bawa sendiri aja atau kalian beli aja handuk setelah tiba di Maroko, toh nggak mahal juga. Kalau mau melaundry baju juga jangan takut disini, harganya terjangkau, kurang lebih seperti harga laundry di Bali kisarannya. Baca : #AlceRiadsorDar
Di Maroko bagusnya kemana aja?
Yang sering menjadi top destinasi orang orang ke Maroko adalah kota2 sbb: Medina dan Souk, apa itu?
Souk dan Medina ada di setiap kota di Maroko. Sebenarnya 2 tempat ini adalah pasar yang berada di tengah2 kota. Kalau Souk biasanya menjual berbagai macam barang kelontong, barang2 moderen apa aja. Semua bisa dicari disini !!  Bahkan hingga barang barang bekas dari yg elek sampai barang yang masih bagus. 
Jadi kalau kalian dari Indonesia datangnya dan tidak memiliki baju dingin tebal yang cukup baik atau tidak punya sepatu kulit yang memadai buat di pakai di Maroko disaat cuaca yang masih dingin. 
Jangan sungkan2 pergi aja cari di Souk, pasti dapat yang murah meriah. Beli yang bekas pun masih oke dan bagus, gak usah pake gengsi toh barang spt ini ngga mungkin bisa kalian pake lagi di Indonesia  karena ngga cocok dgn cuaca tropik yang panas. Jadi kenapa musti buang duit buat beli barang yang baru?
Medina adalah sebuah pasar seni sebenarnya, hampir semua barang kerajinan Maroko di jual di pasar ini. Lokasi biasanya terletak di dalam tembok kota tua (pada jaman dulu Kota di Maroko selalu melindungi dirinya dengan tembok supaya tidak gampang diserang musuh). Jadi kalau mau cari tas kulit, jacket kulit, berbagai macam permadani, bumbu2 dan semua barang kerajinan tangan dan kerajinan seni carilah disini. Tentunya kalian harus menggunakan kepintaran menawar yang tinggi disini. 
Karena Medina adalah Kota Tua jadi di dalam sini juga banyak menawarkan Riads yang di jadikan hotel maupun hostel untuk tempat menginap. Didalam Medina tidak diperbolehkan kendaraan masuk jadi kalo kalian berminat untuk menginap didalam sini berarti kalian harus siap jalan kaki untuk mencapainya.
Kota kota yang menarik untuk di kunjungi :
Marakesh, yang paling menarik untuk di lihat bagi kita orang Indonesia disini sebenarnya ya hanya  Djema El Fana sebuah Medina di Marrakesh. Tempat ini sangat luas dan bisa membutuhkan waktu yang berjam2 untuk mengelilingi dan menikmatinya. Kalian akan susah menyeret kaki pergi karena terpesona dengan barang seni yang indah menawan disana. 

20180327-154300-5afc923dab12ae24fe45a7f2.jpg
20180327-154300-5afc923dab12ae24fe45a7f2.jpg
 Marrakesh sangat terkenal dengan tourist scam, pencopetan dan penjambretan yang kejam, berhati-hatilah dengan barang kalian. Hati2 dengan Hp saat mengambil foto karena mereka tidak segan merebutnya dan lari kencang bersembunyi yang membuat kalian tidak akan bisa mengejarnya. Mereka juga sering pura2 sengaja bikin tabrakan saat kalian berjalan, biasanya dilakukan bergerombol. Yang 1 nambrak, yg lain ajak ngomong, yg lainnya lagi nyilet tas kalian atau nyolong. Lihat #AlceMarrakesh
Ait Ben Haddou yang memiliki Kasbah kuno yang dibangun dari tanah lihat dan lumpur sangat menarik untuk didatangi. Dan Kasbah kuno ini telah menjadi tempat pembuatan film-film terkenal didunia. Lihat postingan saya yang lalu #AlceAitbenhaddou.
Sahara Desert ; sebenarnya ada 2 tujuan kalau kalian mau ke padang gurun di Maroko ini   dengan padang gurun Erg Chigaga nya yang lebih terkesan non-touristic namun sangat syahdu.
20180401-083745-5afc93fccf01b4354d1c6c12.jpg
20180401-083745-5afc93fccf01b4354d1c6c12.jpg
Ke Merzouga bisa lebih murah kalau kalian cuma menginap di sekitar Merzouga saja, padang gurun sebenarnya dari Merzouga adalah di Erg Chebi. 
Untuk mencapai kesana harus menggunakan 4x4 horsepower car yang berarti biayanya pun akan sangat mahal. Tapi kalau kalian menginap disekitar tenda atau Hotel yang ada disekitar kampung Merzouga aja ya murah, jadi jangan heran kalau kalian ditawarkan paket murah kesini. Ada rupa ya ada harga. Menurut suku Nomad disana, Padang Gurun Merzouga tidak lah sedahsyat yang ada di Erg Chigaga. Tapi semuanya tentu harus disesuaikan dengan budget dan interest kalian sendiri2 aja yaa.
Padang Gurun Erg Chigaga yang berada dekat desa Mhamid (baca: Muhamid), adalah padang gurun yang dahsyat dan syahdu, masih belum tersentuh kemoderenan dan masih sangat susah sekali untuk mencapainya kesana, tidak ada listrik bahkan signal telepon pun tidak ada. Hal ini membuat Suku Nomad disana mengklaimnya sebagai desert yang real desert. Untuk mengetahui tulisan saya panjang lebar tentang Erg Chigaga silahkan cari di #AlceErgChigaga, dan #AlceMhamid.
  
Fez 

Tannerie
Tannerie
Kota ini menjadi kota yang sangat penting dan mengandung sejarah tinggi dan tak ternilai bagi orang Maroko karena Kota ini adalah kota yang menjadi Ibu Kota Negara Maroko yang pertama. Kota ini juga sangat terkenal dengan Tanneries-nya, yaitu sebuah proses pembuatan kulit dari kulit binatang segar sampai dibuat menjadi kulit yang sudah jadi. 
Tempat ini menjadi sangat terkenal karena prosesnya yang sulit dan sangat tradisional membuat tempat para pekerjanya bagikan lokasi camp kerja paksa.  Sangat menarik untuk dilihat. Baca : #AlceFez, #AlceMaroko. Fez juga mempunyai Medina yang sangat cantik untuk disusuri. Keindahan Medina di Fez lebih menarik daripada Medina di Marrakesh. Didalamnya juga disediakan 2 public toilet yang lumayan bersih. bayar cukup 1 dirham aja.
Chefchaouen (baca : shefshawan atau shawan), Sebuah kota unik dan antik ini adalah salah satu kota tertua di Maroko yang terletak di balik pegunungan Rif (Rif mountain) yang terkenal dengan alamnya yang indah bagaikan lukisan yang dibuat Tuhan dengan indahnya untuk manusia. Kota ini unik karena semua bangunan kunonya yang terletak di Medina (Kota Tua) berwarna biru. 
Sering dijuluki sebagai kota Biru dari Africa Utara, memiliki arti tersendiri mengapa semua dibuat berwarna biru. Karena Penduduk disana mempercayai bahwa warna biru adalah sebuah warna suci dan juga digunakan mereka sebagai ungkapan rasa rindu kepada kampung halamannya jika mereka mengembara jauh. 
Di balik pegunungan Kota Chefchaouen ini terkenal dengan ladang ganja dan marjuana nya. Untuk kesana tidak bisa dilakukan dengan mobil biasa tapi harus dengan mobil 4x4 sebangsa land cruiser yang ber horse power. Ini karena letaknya sengaja dibuat didaerah yg paling tinggi supaya aman dan susah dicapai. Baca : #AlceChefchaouen,#AlceMaroko, Chefchaouen si Kota Biru
TripSavvy
TripSavvy
Casablanca, adalah kota terbesar di Maroko. Selain kotanya yang telah menjadi kota kosmopolitan, menurut ku kalau dari segi kultural tak banyak yang bisa dilihat disni. Yang membuat orang2 datang kesini adalah Mesjid Hassan II yang menjadi destinasi wajib kunjung. 
Karena Mesjid ini adalah Mesjid yang terbesar dan termegah di seluruh Afrika. Untuk mengunjungi Mesjid Hassan II ini kita harus membayar 120 Dirham atau 12 euro untuk orang dewasa. Sedangkan untuk anak anak anak dikenakan 60 Dirham atau 6 Euro. sediakan waktu 1-2 jam disini pasti sdh cukup. Baca  : #AlceCasablanca
   
Rabat, adalah Ibukota negara Maroko. Walaupun  aku sampai  menginap 2 malem disini, Ibu kota negara kota ini nggak menarik untuk ku. Berada di sebelah laut tapi lautnya juga sangar gitu, bisa ditatapin doang tapi ngga bisa direnangi. Arus laut atlantiknya kencang, berbatu cadas, berangin kencang dan airnya dingiin saat kesini. Yang menarik disini menurutku hanyalah Menara Hassan atau Hassan Tower-nya saja.

Sebuah Mesjid  yang ingin dibangun dan ingin dijadikan sebagai Mesjid yang terbesar di dunia, dengan rencana Menara berketinggian 86  meter (yang baru dibuat 44 mtr) dan bertiang 200 buah. Namun Sang Raja sebagai penggagas kemudian wafat sebelum Mesjidnya selesai, sehingga sang raja pun di kebumikan di dalamnya. Mesjid Hassan menjadi warisan World Herritage Unesco. 
Untuk masuk kedalamnya tidak dikenakan biaya. Di 4 pintu Mesjid atau Mausoleum yang menghadap barat timur selatan utara akan ada penjaga yang berpakaian lengkap ala tentara kerajaan. Kalian boleh memotret atau berfoto disampingnya dan tidak dipunguti biaya. Tetapi permintaan foto tidak akan diperbolehkan jika bahu kalian terbuka atau berpakaian sexy. Jadi kalau kalian berpakain terbuka akan disuruh tutup dulu. Cataaaaatttt....!!! Baca : #AlceRabat
Tanger atau dikenal juga dengan sebutan Tangier. Kota ini tadinya bukanlah menjadi kota yang ingin ku kunjungi, tetapi karena keinginan ku untuk ke Chefchaouen lah maka aku sampai kesini. Selain itu kalo terbang dari Jerman, ke Tangier sering ada tiket promo. Yang menarik di Tangier adalah karena kota ini adalah kota Industri yang memiliki Port terbesar di Maroko yang menghubungkan transportasi laut ke berbagai negara. 
Kota ini berada di ujung Negara Spanyol dan Gilbartar, juga sangat dekat jika ingin ke Portugal. Untuk masuk ke Spanyol atau Portugal kita bahkan bisa melakukannya dengan menaiki Ferry boat. Ini tentu sangat menarik bagi orang yang berjiwa petualangan. Tangier adalah kota yang murah, nyaman dan memiliki  garis laut yang menarik. Berdiri didalam satu titik diujung paling selatan kota Maroko ini kita akan berada dan bisa melihat batas lautan Atlantik dan lautan Mediterania, diseberang sana kita pun bisa melihat bagian dari negara Spanyol. Yaah..kayak Banyuwangi dan Bali aja looh serasa.  Baca : #AlceTangier, #AlceMaroko
 
Jalan jalan di Maroko bagusnya naik apa?

Jalan-jalan sendiri di Maroko itu sebenarnya sudah ngga ribet kalau tidak bisa berbahasa arab ataupun Perancis. Masih bisa kok nanya sana sini, akan ada aja ketemu orang yang bisa. kl engga ada yang bisa juga kan bisa minta tolong google translate aja yang bicara. Ini mah Mc giver alanya saya.
Jalan-jalan jarak jauh bisa di tempuh dengan naik Kereta atau naik Bus.  Kereta hanya terhubung antara kota besar saja seperti Tangier-Rabat- Fez-Casablanca-Marrakesh. Untuk mengetahui jadwal dan harga ticket bisa melihatnya melalui website : www.oncf.ma
Kota2 diatas tersebut bisa juga di capai dengan naik bus namun diluar kota di atas hanya bisa dicapai dengan bus umum yg jadwalnya bisa dilihat di website : www.ctm.ma.

Kartu Simcard apa?
Terus terang setiap masuk ke sebuah negara, selain Mesin ATM atau Money Changer, Kartu Simcard Hp adalah barang yang menjadi perburuan utama saya. Karena saya akan bener bener mati langkah dan mati kutu jika nggak punya barang ini.
Simcard dan paket di Maroko itu murah! Saya memilih pake 2 provider yang berbeda yaitu Orange dan Telecom

Orange bisa di beli dengan yg sdh jadi paket internet mulai dari 10 dirham keatas. Sedangkan Telecom seringnya kita harus beli nomor dulu baru ngisi paket. Telecom agak ribet, tetapi dia punya koneksi internet yang kencang namun kurang bandel di daerah pedalaman otw ke gurun. Kartu Orange lebih murah meriah, agak slow tapi bandel jaringannya. Nah loooh..pilih yang mana? Suka suka mu aja deehh..
Setiap beli kartu biasanya kita diminta copy pasport, jadi jangan lupa bawa pasport saat mau beli. Jgn khawatir, mereka yang akan copy'in.  
Catatan : Seperti yang saya katakan di atas, setiap kota memiliki Souk dan Medina. Tetapi tidak ada Medina yang terlalu menarik dan lengkap selain dari yang di Marrakesh dan Fez. Namun kalau kalian ada waktu yang cukup ada baiknya kalian datangi setiap Medina dan Souk yang ada sebagai perbandingan dan pengalaman saja. Masih akan tetap ada hal yang menarik dan hal yang berbeda untuk di lihat kok. Kompasiana/wisatamaroko
Sekian.
NB: Jika anda merupakan wisatawan, rombongan wisata, jamaah Umroh plus Maroko, wisata Maroko, Travelling, atau rombongan dosen yang membutuhkan guide/tour leader berbahasa Indonesia selama di Maroko, silahkan kirim pesan langsung kepada kami, atau kontak kami di: 

  • Email                     : sukmahadiadi@yahoo.com
  • Whatsapp               : 082116854358
  • Alamat Indonesia: Jl. Aselih Raya, RT 12/Rw 01 Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
  • Alamat Maroko   : 10, Sect. D Nouveau Kouass Yacoub El-Mansour 10050 Rabat, Maroko

Sekedar informasi, bahwa warga negara Indonesia mendapatkan free visa selama 3 bulan kunjungan di Maroko.
Suka Duka Jalan-Jalan di Maroko

Suka Duka Jalan-Jalan di Maroko

8/14/2019 Add Comment

Wisata Maroko, Gue selalu nggak tahu besoknya mau ke mana,” ucap Wegonauts Indonesia Ali Lim saat mengawali cerita solo trip-nya di Maroko. Tanpa teman jalan, tanpa tour guide, dan tanpa itinerary sama sekali, Ali merasakan salah satu liburan paling berkesan dalam hidupnya. Bertualang jauh di ujung benua Afrika yang tidak berbahasa Inggris, bagaimana pengalaman Ali di sana, ya?

Bersahabat dengan Transportasi Umum Maroko

Jadi seorang pejalan solo atau solo traveller, berarti harus mengurus semuanya sendiri. Tidak ada teman seperjalanan, tidak ada supir atau pemandu tur yang mengarahkan, juga tidak ada kendaraan yang mengantar. Sehingga, selama di Maroko, Ali selalu mengandalkan jasa transportasi umum seperti taksi, bus, dan kereta. Namanya naik transportasi umum, pasti lebih lama dibanding sewa mobil, jadi Ali menghabiskan berjam-jam ketika berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Mulai dari Casablanca ke Marrakech yang ditempuh 3 jam naik kereta sebelum esok harinya ikut tur Gurun Sahara, lalu 4 jam naik bus dari Marrakech menuju Agadir tempat Ali ingin melihat laut, kemudian naik taksi selama 45 menit dari Agadir ke Tamraght untuk belajar berselancar, sampai akhirnya kembali naik bus dari Agadir menuju kota terakhir yang ia kunjungi, yaitu Essaouira.
Kereta di Maroko nggak jauh berbeda dari kereta di Indonesia, ya. (Foto: Ali Lim)
Kereta di Maroko nggak jauh berbeda dari kereta di Indonesia, ya. (Foto: Ali Lim)
“Di Maroko ada dua perusahaan transportasi besar yang beroperasi. Ada Supratour yang punya jasa transportasi bus dan kereta, dan ada CTM yang cuma punya jasa transportasi bus.” jelas Ali. Untuk naik kereta dan bus di Maroko, Ali tinggal mengecek jadwal di situs milik CTM atau Supratour yang tersedia dalam bahasa Inggris. Dan tiketnya bisa langsung dibeli di stasiun atau terminal. Ternyata mudah juga, ya.
Tapi ada juga kejadian tidak menyenangkan saat naik transportasi umum Maroko yang dialami Ali. “Karena jadwal kereta ke Casablanca ambil yang jam 4 pagi, gue coba tidur di Stasiun Marrakech karena waktu sampai stasiun pun sudah jam 11 malam. Eh, lagi lelap-lelapnya tiba-tiba dibangunin satpam,” cerita Ali. Ternyata, tidak seperti di Indonesia, stasiun antar kota di Maroko tidak beroperasi 24 jam. Jadi harus hati-hati dan perhitungkan waktu juga, ya.

Makan Murah Meriah

Karena tidak membawa uang banyak dan tidak tinggal di penginapan dengan restoran di dalamnya, Ali harus putar otak urusan makan. Untuk itu ia sering bertanya soal tempat makan murah kepada pejalan lain yang ia temui atau pegawai di hostel tempat ia menginap.
Morocco Diner Set di Cafe Rouge. (Foto: Ali Lim)
Morocco Diner Set di Cafe Rouge. (Foto: Ali Lim)
“Pas di Marrakech gue tanya pemilik hostel soal tempat makan yang murah. Malam itu direkomendasikan ke Cafe Rouge, sebuah restoran lokal yang terkenal di kalangan pejalan dan punya reputasi bagus di TripAdvisor. Gue makan Morocco Diner Set yang harga normalnya 90 Dirham. Tapi karena direkomendasikan oleh hostel, jadi cuma bayar 45 Dirham,” cerita Ali sumringah. Morocco Diner Setyang disantap pun berhasil bikin Ali kenyang karena satu porsi sudah termasuk chicken tagine, roti, dan salad. “Tapi kalau tanya rekomendasi tempat makan, lebih baik tanya ke sesama pejalan. Soalnya mereka bisa dapat makan seharga 5 Dirham per porsi di tempat masyarakat lokal makan,” saran Ali.
ChickenTangineEssauoria_miwojr
Tagine, makanan sehari-hari di Maroko. (Foto: Ali Lim)
Tagine sendiri merupakan sejenis hot plate yang juga digunakan untuk memasak oleh masyarakat Maroko. Di lidah Indonesia, makanan yang dimasak dengan tagine mungkin akan terasa sedikit hambar. Meski begitu, tagine bisa sukses bikin Ali ketagihan. Ayam atau ikan tagine selalu jadi menu yang ia santap. Meskipun sempat bosan dengan menu tersebut, tetapi kalau di Maroko nggak menyantapnya seharian, ia kangen juga.

Tanya Internet

Internet adalah satu-satunya teman setia Ali selama solo travelling di Maroko. Tidak tahu mau tidur di mana? Tanya internet. Tidak tahu mau jalan ke mana? Cari tahu di internet. Sedang ada promosi apa? Lihat di internet. Ali menceritakan juga kalau sejak mendarat di Casablanca ia sudah mengandalkan internet untuk mencari tempat menginap. “Jadi waktu pertama kali sampe langsung cari kamar di internet dan dapat di hari itu juga. Bayarnya cuma $10 di rumah pasangan suami istri yang nyewain sofa mereka sebagai tempat tidur,” ungkapnya. Ternyata banyak juga penginapan murah di Maroko, lho.
Hostel tempat Ali menginap di Tamraght. (Foto: Ali Lim)
Hostel tempat Ali menginap di Tamraght. (Foto: Ali Lim)
Karena bebas memilih mau ke mana dan mau tidur di mana, Ali mengaku sering memutuskan tujuan selanjutnya secara mendadak. “Gue selalu nggak tau besoknya mau ke mana, nggak tau mau tidur di mana. Makanya kalau lagi di kereta atau di bus gue coba searching tempat wisata dan penginapan murah yang langsung gue booking pada saat itu juga.”
Foto: Ali Lim.
Foto: Ali Lim.
Lewat internet juga Ali menemukan promo menarik untuk mengisi liburan serabutannya di Maroko. “Gue selama di sana enaknya bisa chat dengan pemilik hostel yang mau kita sewa lewat Facebook. Jadi gue chatting dengan pemilik hostel, eh, ternyata di Tamraght (salah satu desa nelayan di Maroko-red) ada promo paket penginapan dan belajar surfing, jadi ambil aja.” cerita Ali sambil tertawa. Ternyata internet memang benar-benar memudahkan semuanya, ya. Walau begitu, hostel di Maroko kadang berbaur dengan rumah penduduk, jadi harus teliti ketika mencari letaknya.
Hostel yang ditinggali kamarnya campur dengan pejalan lain. (Foto: Ali Lim)
Hostel yang ditinggali kamarnya campur dengan pejalan lain. (Foto: Ali Lim)

Punya Kenalan Baru

Meskipun berangkat dari Jakarta seorang diri, Ali tidak merasa kesepian selama di Maroko. Ia juga tidak canggung saat mengunjungi tempat-tempat wisata dan tetap mendapatkan keseruan seperti berlibur dengan teman-teman. Semua berkat para pejalan yang ia temui selama di sana. Salah satu keseruan saat melakukan perjalanan, baik solo maupun grup, adalah bertemu dan berkenalan dengan para pejalan lainnya. Selain menghilangkan penat, jalan-jalan ternyata bisa menambah banyak kenalan.
Salah satu teman baru Ali di Tamraght. (Foto: Ali Lim)
Salah satu teman baru Ali di Tamraght. (Foto: Ali Lim)
“Gue bareng sama bule-bule pas berenang di Paradise Valley, terus ketika belajar surfing yang susahnya minta ampun, sampai tidur di bawah galaksi Bima Sakti pas di Gurun Sahara,” tutur Ali. Ia mengaku kalau selama liburan ia sudah berteman dengan orang Jerman, Spanyol, Swedia, hingga orang Belanda yang ternyata keturunan Indonesia. “Tiap malam itu gue makan dengan teman yang berbeda. Kebanyakan kenalan dengan orang Eropa, sih. Karena di Eropa kan lagi musim dingin, jadi mereka kabur ke negara yang lebih anget dan deket kayak Maroko,” tutupnya.
Teman-teman seperjalanan ketika di Sahara. (Foto: Ali Lim)
Teman-teman seperjalanan ketika di Sahara. (Foto: Ali Lim)

Perhatikan Juga Hal-Hal Berikut Ini

Melakukan perjalanan sendirian terkadang agak tricky apalagi jika baru pertama kali. “Kalau di Maroko itu tiap kali ada yang ngasih bantuan, misalnya, nunjukin jalan atau bantu bawain koper, kalau bisa kita kasih tip,” saran Ali. Biasanya ia memberikan 5 Dirham (sekitar Rp5 ribu) untuk tiap bantuan yang ia peroleh. Umumnya, masyarakat Maroko sangat ramah dengan para pendatang, tapi biasanya mereka tidak suka difoto. Mungkin hanya beberapa yang sering melayani pejalan atau turis saja. Jadi usahakan untuk tidak foto-foto orang lain sembarangan, ya. Plus, jangan menyepelekan teriknya sinar matahari Maroko yang dilihat di foto. Kalau perjalanan ke Maroko dilakukan di akhir tahun, udara di sana bisa membuat kamu menggigil. Jangan lupa bawa sweater atau jaket dan celana panjang kalau berkunjung di bulan-bulan musim dingin.
Menghabiskan dua minggu di Maroko seorang diri ternyata tidak begitu sulit meskipun bukan negara berbahasa Inggris. Solo travelling juga ternyata tetap menyenangkan dan lebih bebas bereksplorasi. wego.wisatamaroko

NB: Jika anda merupakan wisatawan, rombongan wisata, jamaah Umroh plus Maroko, wisata Maroko, Travelling, atau rombongan dosen yang membutuhkan guide/tour leader berbahasa Indonesia selama di Maroko, silahkan kirim pesan langsung kepada kami, atau kontak kami di: 

  • Email                     : sukmahadiadi@yahoo.com
  • Whatsapp               : 082116854358
  • Alamat Indonesia: Jl. Aselih Raya, RT 12/Rw 01 Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
  • Alamat Maroko   : 10, Sect. D Nouveau Kouass Yacoub El-Mansour 10050 Rabat, Maroko

Sekedar informasi, bahwa warga negara Indonesia mendapatkan free visa selama 3 bulan kunjungan di Maroko.