Wisata Religi di Maroko

5/25/2017 Add Comment
Tour & Guide Maroko. Maroko merupakan salah satu Negara arab yang sangat aman untuk dikunjungi saat ini, mengingat beberapa negara timur tengah mulai terkoyak-koyakan akibat konflik politik yang tak berkesudahan. Hal inilah yang membuat travel-travel agent gencar memasarkan paket trip ke Maroko yang terkenal dengan sebutan Negeri seribu benteng. Disamping itu maroko memang indah untuk dikunjungi, kotanya yang indah, gurun, laut dan pantainya.

Salah satu program yang genjar dipasarkan adalah trip umroh plus Maroko seperti beritkut.

Jamaah Umroh Plus Maroko berpose di Masjid Hasan II Casablanca.
Masjid Hassan II Casablanca.

Casablanca adalah sebuah kota yang sudah sangat tua usianya. Kota ini terletak di Maroko. Maroko sendiri, bersama dengan Tunisia, Aljazair dan Libya serta negara-negara Afrika Utara yang lain, dalam literatur Islam sering disebut sebagai negeri-negeri Maghribi. Karena sudah sangat tua umurnya, maka di Casablanca banyak dijumpai artefak kebudayaan yang memperlihatkan pengaruh dari zaman lama, termasuk arsitektur masjid yang paling terkemuka di kota ini, yaitu Masjid Hassan II. 

Masjid Hassan II dikenal sebagai masjid yang memiliki menara paling tinggi di dunia. Tinggi menara itu adalah sekitar 210 m atau 689 kaki. Selain ketinggiannya itu, menara masjid ini juga termasyhur sebagai menara yang spektakuler karena dari puncaknya pada waktu malam hari akan terlihat sinar laser yang terang yang mengarah ke kiblat, yaitu ke arah Kabah di Mekah, seakan-akan menjadi penunjuk jalan ke rumah Tuhan. Selain itu, Masjid ini juga spektakuler karena sebagian lantainya terletak tepat di atas Samudera Atlantik. 

Masjid Hassan II merupakan masjid terbesar di Maroko dan masjid ketiga terbesar di dunia setelah Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah. Ruangan utama masjid ini dapat menampung 25 ribu jamaah, namun jika seluruh ruangan dalam dan luar masjid dimanfaatkan – kapan saja diperlukan – maka kapasitasnya akan meningkat menjadi 105 ribu jamaah.

Membangun Masjid 
Seperti yang tercermin dari namanya, Masjid Hassan II dibangun atas perintah raja Maroko, yaitu Raja Hassan II. Hampir setengah bagian bangunan ini berada di atas air Samudera Atlantik. Lokasi ini mengambil inspirasi dari salah satu ayat Al-Quran yang menyatakan bahwa arasy (tahta) Tuhan “berada di atas air.” Sebagian dari lantai masjid terbuat dari kaca sehingga jamaah dapat berdiri tepat di atas air laut Samudera Atlantik. Hal ini terutama ditekankan oleh sang raja:

Group Umroh Plus Maroko berpose di jalan soekarno kota rabat.
Selain berkunjung ke beberapa tempat wisata, group kali ini juga mengunjungi beberapa tempat wisata religi seperti makam syekh sabatu rijal, maoula idris I dan II (keturanan rosulullah SAW) di kota fes dan meknes.

Group tour berpose di Makam Raja-Raja Maroko di kota rabat.

Note: Jika anda merupakan wisatawan, rombongan wisata, jamaah Umroh plus Maroko, wisata Maroko, Travelling, atau rombongan dosen yang membutuhkan guide/tour leader berbahasa Indonesia selama di Maroko, silahkan kirim pesan langsung kepada kami, atau kontak kami di: 

Sekedar informasi, bahwa warga negara Indonesia mendapatkan free visa selama 3 bulan kunjungan di Maroko.

Indahnya Chefchaouen, Maroko.

5/25/2017 Add Comment
Turus Indonesia berpose di chefchaouen, kota biru.

Lorong Biru Medina
Tour & Guide Maroko. Medina Chefchaouen terkenal dengan lorong-lorong sempit berwarna biru yang besarnya antara dua hingga tiga meter. Menyesatkan diri menyusuri jalanan ini seolah berenang, karena dikelilingi oleh warna biru di sekitarnya. Barulah setelah satu atau dua belokan akan menemukan toko atau restoran. Teruskan berjalan dan mendapati bahwa yang utama dari lorong-lorong ini adalah suasana tenang yang dhadirkannya. Tak ada suara bising mobil atau kendaraan bermotor. Jika sempat, naiklah ke atap bangunan tinggi atau kasbah untuk melihat pemandangan kota dari ketinggian.
Birunya kota Chefchaouen Maroko.
Hiking Keliling Chaouen
Selain menikmati Chefchaouen dengan tersesat di lorong berdinding birunya, pengunjung juga bisa hiking di Pegunungan Rif dan melihat keseluruhan kota dari ketinggian. Ada beberapa rute yang bisa ditempuh, antara lain ke Akchour dengan lama perjalanan 1,5 jam hiking melewati jembatan dan melihat pemandangan kota Chefchaouen sambil lalu – atau menuju Jebel el-Kelaa (1.616 meter) dengan lama perjalanan sembilan jam pulang pergi melewati perkebunan ganja. Dianjurkan hiking bersama warga setempat yang tahu jalur dan bisa membantu melewati perkebunan, selain membantu membawakan persediaan air dan makanan. Rute lainnya adalah menuju Talassemtane National Park. Saat ini sudah ada beberapa operator yang menawarkan paket hiking ke taman nasional ini dan jika punya banyak waktu, bisa bermalam di puncaknya di ketinggian 1.800 meter.
Duduk di Plaza Uta el-Hammam

Berada di Medina, Plaza Uta el-Hammam dipenuhi oleh kafe dan restoran. Di sinilah tempat melepas penat setelah mengeksplorasi kota sembari menikmati makanan atau menyesap teh mint. Bila ingin menikmati pemandangan air terjun Ras el Ma di timur Medina, bisa singgah di Bab el-Ansar Café. Momen terbaik bersantai di sini tentunya saat sunset ketika matahari lenyap di balik pegunungan.
Mencicipi Hammam
Hammam adalah sebutan untuk tempat orang Maroko membersihkan diri mereka, mulai dari memijat, menggosok, hingga mandi uap. Bila ingin mencobanya di Chefchaouen, kunjungi Douches Barakat di Onsar. Seharga 10 dirham, hammam ini terbuka untuk pria dari pukul 08:00 sampai 12:00, yang kemudian dibuka khusus bagi wanita hingga pukul 20:00. Bila ingin menikmati mandi di hammam eksklusif, cobalah di Lina Ryad & Spa (Ave Hassan 1, buka dari pukul 09:00 hingga 21:00), yang juga menyediakan perawatan tubuh lengkap seharga 300 dirham.
Wisata Kuliner
Selagi di Chefchaouen, cicipilah tagine dan couscous, karena hidangan khas Marokok ini memiliki varian di setiap kota. Salah satu tempat favorit untuk menikmati hidangan khas adalah Restaurant Tissemlal (www.casahassan.com), yang juga merangkap penginapan. Tempat ini terutama ramai didatangi pengunjung di musim dingin yang berebut mencari tempat di samping perapian untuk menghindar dari terpaan angin sembari menyantap berbagai hidangan tradisional seharga mulai 90 hingga 120 dirham ini.(getlostmags/wisatamaroko).
Selain kuliner, ketika berkunjung ke kota chefchaoun anda juga bisa mencoba pakaian khas berber sepeti berikut:
Pakaian khas wanita berber.
Note: Jika anda merupakan wisatawan, rombongan wisata, jamaah Umroh plus Maroko, wisata Maroko, Travelling, atau rombongan dosen yang membutuhkan guide/tour leader berbahasa Indonesia selama di Maroko, silahkan kirim pesan langsung kepada kami, atau kontak kami di: 

Sekedar informasi, bahwa warga negara Indonesia mendapatkan free visa selama 3 bulan kunjungan di Maroko.