Serunya Sandboarding di Gurun Sahara Maroko

12/10/2016 Add Comment
Sandboardng di gurun Maroko. wisata maroko

Tour & Guide Maroko.  Hai , berikut ini adalah salah satu cerita peserta tour kami saat tour ke gurun sahara Maroko. Gimana, ya, rasanya bermalam di Gurun Sahara, gurun panas terbesar di dunia? Salah satu Wegonauts Indonesia, Mega Putri Caesaria, berkesempatan bertualang di gurun yang suhunya bisa mencapai 40 derajat celsius di siang hari ini. Yuk, simak ceritanya!
Sepuluh Jam Perjalanan Menuju Sahara
Petualangan Mega di Gurun Sahara berawal dari liburannya di Maroko bulan Oktober lalu.“Biasanya, kalau mau ke Sahara (dari Maroko-red), berangkat dari Marrakech karena lebih dekat ketimbang dari Fez,” ujarnya. Fez sendiri adalah kota yang juga ramai dikunjungi turis seperti Marrakech.
DSCF4247_1_swyoc4
Foto: Mega Caesaria.
Perjalanan Mega dan 7 temannya menuju Gurun Sahara ditempuh dalam waktu 10 jam dengan mobil. Sedangkan kalau berangkat dari Fez, butuh sekitar 12-13 jam sebelum sampai ke Gurun Sahara. Sambil bercerita, Mega menunjukkan foto-foto selama perjalanan yang tidak kalah cantik dibanding Gurun Sahara itu sendiri.
Tizi Atlas dari ketinggian (foto: Mega Putri).
Tizi Atlas dari ketinggian (foto: Mega Caesaria).
Perjalanan ke Sahara dimulai pagi hari. Saat matahari mulai meninggi, Mega dan kawan-kawan melintasi Tizi Atlas. Sejauh mata memandang, yang tampak di sana adalah jalan meliuk di atas bukit gersang. Meskipun matahari sedang terik,Mega dan rombongan tetap turun dari mobil untuk berfoto karena pemandangan Tizi Atlas terlalu sayang untuk dilewatkan.
Desa Ait Benhaddou yang bikin serasa di Mars (foto: Mega Putri).
Desa Ait Benhaddou yang bikin serasa di Mars (foto: Mega Putri).
Setelah makan siang, Mega sempat singgah di desa Ait Benhaddou yang membuatnya merasa sedang berada di planet lain. “Ini (Ait Benhaddou-red) itu nggak kayak di bumi, tapi kayak di Mars,” ungkapnya. Perjalanan menuju Gurun Sahara dipotong dengan menginap semalam di Ouarzazate sebelum melanjutkan perjalanan keesokan harinya. Hari kedua menuju Sahara pun tidak kalah seru. Perjalanan mereka melewati Gorges du  Toudra, jalan yang membelah tebing batu yang amat tinggi.
Gorges du Toudra (foto: Mega Putri).
Gorges du Toudra (foto: Mega Caesaria).

Disambut Unta dan Matahari Tenggelam

Setelah menempuh perjalanan jauh dari Marrakech, Mega dan kawan-kawannya harus melanjutkan perjalanan naik unta untuk sampai ke lokasi kemah mereka. Mega mengakui kalau unta adalah transportasi yang paling tidak nyaman selama ia berlibur di Maroko.
Ketika di atas unta Gurun Sahara
Ketika di atas unta (foto: Mega Caesaria).
“Karena ini pertama kalinya naik unta jadi gue nggak tahu kalau naik unta itu tinggi dan bumpybanget. Jangankan berfoto saat di atas unta, duduk aja susah untuk mencari posisi nyaman,” cerita Mega sambil tertawa. Sesampainya di tempat kemah, ia disambut pemandangan matahari tenggelam di antara gundukan-gundukan pasir Gurun Sahara. Pemandangan yang dapat membayar ketidaknyamanannya ketika naik unta.
Naik unta ketika sunset (foto: Mega Caesaria).
Naik unta ketika sunset (foto: Mega Caesaria).

Bermalam di Tengah Gurun Pasir

Spot kemah yang menjadi tempat bermalam Mega di Gurun Sahara adalah Erg Chebbi. “Kita ambil 3D2N untuk tur Sahara ini. Namun menginap di gurunnya hanya 1 hari karena sisanya dipakai untuk perjalanan menuju sana dengan berhenti di tempat-tempat menarik di sepanjang jalan seperti Tizi Atlas, Ait Benhaddo dan Gorges du Todra,”. Bagi Mega, Erg Chebbi adalah tempat menginap yang cukup terjangkau apalagi hanya untuk satu malam. Di sana terdapat tenda-tenda putih besar berisi dua tempat tidur untuk dua orang dan tenda-tenda kecil yang sering dibawa para pendaki gunung.
Foto: Mega Putri.
Foto: Mega Caesaria.
Tenda putih yang menjadi “kamar” Mega selama semalam disewa dengan harga sekitar USD$75 per orang (sekitar Rp800.000 – Rp900.000) dan sudah termasuk naik unta dan makan malam. “Mungkin kalau yang pakai tenda kecil itu lebih murah harganya,” sambungnya.
Bukan hanya dipakai untuk tidur, tempat kempingnya pun diisi dengan kegiatan api unggun. Sambil menari dan menyanyi diiringi dengan musik Barber asli Maroko, Mega dan 60 pejalan lain dari seluruh dunia menikmati malam yang dingin di tengah Gurun Sahara.

Matahari Terbit dan Keseruan Sand Boarding

Kalau menginap di Gurun Sahara, kamu dilarang bangun kesiangan. “Kalau sunrise dan sunset, pasir di Sahara jadi berwarna kuning keemasan, langitnya pun biru dan bersih banget!” cerita Mega.
Matahari pagi di Gurun Sahara terlihat lebih besar dan langsung menyinari seluruh lapisan pasir (Foto: Mega Caesaria).
Matahari pagi di Gurun Sahara terlihat lebih besar dan langsung menyinari seluruh lapisan pasir (Foto: Mega Caesaria).
Agenda selanjutnya yang tidak dilewatkan oleh Mega dan kawan-kawannya adalah sand boardingatau berselancar di atas pasir. Untuk bisa berselancar, ia harus menyewa papan selancar khusus dengan harga sekitar Rp150.000 dan bisa sepuasnya digunakan. Pasir Gurun Sahara yang sangat lembut dengan gundukan-gundukan tinggi membuat sand boarding ini wajib dicoba. “Pas kita sand boarding, semua orang udah naik unta kembali ke pinggir Sahara. Jadi itu bener-bener cuma tinggal rombongan gue doang,” ungkap Mega. Berselancar di atas pasir pun tidak semudah yang dibayangkan. Mega mengaku lebih sering jatuh daripada berhasil turun dengan mulus, begitu pula dengan teman-temannya yang lain.
DSCF4107_1_h0agzz
Naik-naik sebelum sand boarding. (Foto: Mega Caesaria)
Sand boarding in Sahara
Ternyata memang tidak semudah yang dikira (Foto: Mega Caesaria)

Tip Ketika Berkunjung ke Sahara

Meskipun hanya menghabiskan waktu satu malam menginap di Gurun Sahara, Mega punya cukup banyak tip untuk kamu yang ingin bertualang ke sana.
Pertama, bawa air minum minimal satu liter. Tidak semua jasa akomodasi kemping punya persediaan air. Jadi cukup sulit kalau mau menggosok gigi, cuci muka, apalagi buang air. “Di sana, kan, nggak ada toilet, jadi kalau mau pipis harus cari semak-semak dulu,” tuturnya.
Kedua, cukup pakai sendal gunung. Berjalan di gurun pasir mengenakan sepatu bisa sangat merepotkan. “Kalo pakai sepatu, makin berat untuk naik-naik gundukan pasir dan pasirnya masuk-masuk ke sepatu. Jadi pakai sendal gunung itu udah paling cocok, tinggal dipakaikan kaos kaki, deh,” saran Mega.
Ketiga, sedia masker dan penutup kepala serta leher. Ini mungkin salah satu barang yang penting dibawa selama bertualang di Gurun Sahara. Bagi yang sensitif terhadap debu, masker ataubuff akan sangat dibutuhkan. Selain untuk menghindari debu atau pasir, masker juga bisa dipakai saat naik unta. “Unta itu bau, gue aja seharian pakai buff,” cerita Mega. Penutup kepala serta leher juga sangat dibutuhkan apalagi kalau pergi ketika musim panas. Bagi yang nggak punya, tenang, di Maroko banyak sekali yang menjual penutup kepala ini seharga Rp20.000-an saja.
Keempat, kamera dan alat penerangan. Untuk yang suka foto-foto, siap-siap dengan kamera dan baterai yang penuh karena tidak ada listrik di tengah gurun. Senter juga perlu dibawa karena pada malam hari penerangan hanya berasal dari api unggun dan lampu di tenda. Jadi, senter itu penting, terutama saat buang air dan ambil foto di malam hari.
Kelima, bawa barang secukupnya tapi jangan lupakan baju hangat. Karena Mega hanya menghabiskan satu malam, ia hanya membawa satu ransel. Isinya pun sederhana, hanya pakaian untuk esok hari dan barang elektronik seperti kamera dan baterainya. Di antara barang bawaan itu, yang nggak boleh tertinggal adalah baju hangat. “Kalo gue, sebelum ke tengah Sahara, pakailongjohn dulu. Jadi udah anget dan pas malam, tinggal pakai jaket dan selimut,” cerita Mega. Di Sahara sendiri kalau malam suhunya bisa mencapai 4 derajat celsius, jadi harus siapkan baju hangat, ya.
Seru banget, ya, cerita Mega yang habis bermalam di Gurun Sahara. Yang mau liburan ke sana juga, coba tunjuk tangan di kolom komentar, ya! (wego/Mega/wisatamaroko).
Cek juga Instagram Mega Caesaria untuk lebih banyak foto.

Note:Jika anda merupakan wisatawan, rombongan wisata, jamaah Umroh plus Maroko, wisata Maroko, Travelling, atau rombongan dosen yang membutuhkan guide/tour leader berbahasa Indonesia selama di Maroko dan Spanyol, silahkan kirim pesan langsung kepada kami, atau kontak kami di: 

  • Adress: Amrechich C M Nord Blog 70 NR 9 Marrakech, Maroko.
  • Email: sukmahadiadi@yahoo.com
  • Telepon: +212656865703
  • Whatsapp: +212634007045

Sekedar informasi, bahwa warga negara Indonesia mendapatkan free visa selama 3 bulan kunjungan di Maroko.

Cerita Backpacker Ke Maroko

12/01/2016 Add Comment

Foto By Ayuningtyas.


 Tour & Guide Maroko. Haaiii smuaaa https://www.facebook.com/images/emoji.php/v6/f4c/1/16/1f642.png:) 


Mauu share pengalaman kemarin ke marocco - utara nya benua afrika (45menit ke spain)
Selama kurleb 7hr di marocco ternyata ga pengen pulang sama sekali, seruuu banget! Kita kesana 6 orang, aku dan suami ku dan 4 org temenku lainnya yg hobi foto banget.

 Kami kesana dpt harga murah banget dgn Saudia Airlines via Kuala lumpur cuma 4.6 pp! Jkt ke kuala lumpurnya kami beli pas Garuda Indonesia Travel Fair pp 1.3 dgn Garuda Indonesia
Seneng banget naek pesawat SAUDIA AIRLINES الخطوط السعودية Saudia Airlines - Indonesia, selain full service, saya sebagai muslim seneng bgt ada mushola diudara didalam pesawat heheheh udah gt baru x ini sy ga ketakutan terbang long hours nyaman banget!!! Landing take off muluuuussssss. Kita kesana brgktnya via jeddah transit slama 6jam dan dari jeddah ke casablanca (cmn) 7jam.

Foto By Pramita Ayuningtyas
Sesampainya di cmn kita langsung ke riad kita, namanya riad al-amine 150m dr djema el fna. Riad nya baguuus, artsy smuanya dan semalam utk 1 org sekitar 350rb. Makanan diriad enak banget, dan karna yang punya org prancis spanyol dan ga bs bahasa inggris jd dia punya assisten namanya hasan yg jago bahasa inggris. Oiya fyi, bahasa di marocco ada 2 bahasa yang dipakai, bahasa arabic, perancis dan spanyol. Sebagai traveller wifi sangat penting dan diriad ini kwueeeeeenceeeeng bgt! Happy!!! Disini kita dikasih teh khas maroko, namanya mint tea. Tehnya dicampur daun mint khas maroko dan disajikan hangat.

Hari kedua kita tour sahara, marrakech sahara lebih tepatnya. Wow wow wow speechleeesss banget pemandangan menuju sahara dan kami pikir akan panas tapi trnyata adeeeem banget sekitar 15derajat saat itu disiang hari dan 9derajat disore hari. Kami ikut tour saat kesahara 2d1n cuma 600rb udah smua. Dijemput, tenda, makan dan naek onta. Seru abiiiss...pas mlm kita bs liat milky way dgn jelas. Trs malamnya mrk kasih kita hiburan tarian ala suku berber 
(suku asli marocco) sambil api unggun-an.

Sarapan Bareng.


Depan Istana Ait Ben Haddou,
Hari ketiga dan keempat. setelah dari sahara kita menuju chefchaouen!! The blue city. Mirip2 kayak santorini tapi bedanya ini digunung bukan dilaut. Perjalanannya sekitar 9 jam dr stasiun marrakech pakai kereta api, saat itu kt ambil second class seorg sekitar 250rb one way. Sampai di chef kami menginap di atlas mountain hotel, which is hotel kita ada diatas gunung. 1 kamar sekitar 600rb utk 2 org. View nya dari hotel ajib banget, seluruh kota chef kliatan...biru smua. Disana bnr2 bagus, smua bangunan biru...mirip dgn santorini. Karpet2 yang dijualnya pun terbilang 
murah drpd di kota marrakech.





 Skitr 200-500rb. Kami makan tanjine beef, enaaaaaaaaaak banget. Foto restonya ada dibawah ya! Wajib banget makan disini cuma 50rb ud kenyang dan ada sambel ijonya barang langka yg jrg ditemuin di cmn. Oiya kalo kalian ke chef dilarang foto penduduk lokalnya krn tidak sopan (kebanyakan mrk muslim) jd ga polite aja utk difoto padahal org2 nya duuh cakep2 bgt! Kami di chef 3d2n. Dihari keempat kami pindah ke riad lokal 
semalam 75rb perorg. Tapi baguuusssss dan lokal bgt dan kental dgn budaya Marocco
.

Kota Chechaouen saat malam Hari,
foto By Pramita Ayunityas.

Oiya kata mas Sukmahadi Adi  (admin Wisata Maroko) yang nemenin kita slama di chef, asal mula kota ini kenapa biru katanya awalnya
 penghuni kota ini org yahudi kemdian krn mrk kangen akan kampung halamannya maka mrk men-cat menjadi 
biru sprti kampung halamannya.
Hari kelima kami pulang tapi sebelum pulang mampir dulu jalan2 dicasablanca. Kami ke mesjid hasan 2.

 Mesjid yg nyeni banget dan sedikit belanja ke maroc mall. Hehehehe
Maaaf ya nulisnya belepotan soalnya nyambi sambil masakain suami hehehe dan ini tulisan pertama juga share cerita di BI https://www.facebook.com/images/emoji.php/v6/f4c/1/16/1f642.png:)
Kalo mau liat foto2 ku yang lain, bs follow instagram aku ya @mitaindra

Note:Jika anda merupakan wisatawan, rombongan wisata, jamaah Umroh plus Maroko, wisata Maroko, Travelling, atau rombongan dosen yang membutuhkan guide/tour leader berbahasa Indonesia selama di Maroko dan Spanyol, silahkan kirim pesan langsung kepada kami, atau kontak kami di: 

  • Adress: Amrechich C M Nord Blog 70 NR 9 Marrakech, Maroko.
  • Email: sukmahadiadi@yahoo.com
  • Telepon: +212656865703
  • Whatsapp: +212634007045
  • PIN BB: 7F1AF9AF

Sekedar informasi, bahwa warga negara Indonesia mendapatkan free visa selama 3 bulan kunjungan di Maroko.