Tampilkan postingan dengan label Marrakech. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Marrakech. Tampilkan semua postingan
Tips Jalan - Jalan ke Maroko

Tips Jalan - Jalan ke Maroko

2/19/2025 Add Comment

 

Jama Elfna, Maroko

WISATAMAROKO.com - Maroko bisa jadi destinasi wisata bagi wisatawan yang ingin menikmati perpaduan budaya Eropa dan Timur Tengah. Negara ini berbatasan dengan Mauritania di sisi selatan, serta Spanyol dan Laut Mediterania di sisi utara.

Pelaku perjalanan bisa mengunjungi tempat-tempat seperti Marrakesh dan Casablanca, serta menikmati sajian kuliner setempat. Agar persiapan liburan ke Maroko menjadi maksimal, simak tips wisata berikut ini.

Tips wisata ke Maroko

 1. Menukarkan mata uang

Seperti halnya berwisata ke negara mana pun, wisatawan harus mempersiapkan mata uang lokal saat akan berlibur ke luar negeri. Hal ini pun berlaku saat hendak ke Maroko. Mata uang yang berlaku di Maroko adalah dirham.

2. Memilih daerah yang ingin dikunjungi

Sebelum berkunjung ke Maroko, wisatawan dianjurkan untuk menentukan daerah mana saja yang akan dikunjungi. Jika ingin berwisata sejarah Islam, Rifki merekomendasikan tempat-tempat populer, seperti Masjid Hassan II di Kota Casablanca atau Universitas Al-Qarawiyyin di Fez. "Selain ke universitas tertua di dunia Universitas Al-Qarawiyyin, bisa juga ke madrasah-madrasah dan peninggalan Islam di sana,"

3. Perhatikan cuaca

Dilansir dari Britannica, sebagian besar wilayah di Maroko memiliki iklim mediterania dengan musim dingin yang agak basah serta musim panas yang kering dan panas. Musim hujan biasanya dari bulan Oktober hingga April.  Rifki menyampaikan, pada musim dingin, suhu di Maroko bisa mencapai sekitar 12-15 derajat celsius. "Paling dingin bisa 9-10 derajat celsius. Biasanya terjadi tiap bulan Desember sampai Februari,"

4. Membawa pakaian tebal

Kami menyarankan wisatawan agar membawa pakaian tebal jika berlibur ke Maroko pada musim dingin. "Kita sering mengingatkan wisatawan untuk membawa long john (baju ketat yang biasa dipakai di musim dingin), sweter, jaket dan lain-lain,"

5. Membawa makanan tambahan

Bagi orang Indonesia yang tidak bisa lepas dari nasi sebagai makanan pokok, perlu diketahui bahwa nasi sulit ditemukan di Maroko. Solusinya, bisa membawa beras dan penanak nasi mini dari rumah jika khawatir makanan di Maroko tidak cocok dengan lidah.

Ingn ke Maroko silahkan kontak kami di 

HP/ Wa : 0821 1685 4358
IG @wisatamaroko.tours
Tempat Wisata Terpopuler di Marrakech Maroko yang Wajib Dikunjungi

Tempat Wisata Terpopuler di Marrakech Maroko yang Wajib Dikunjungi

2/17/2025 Add Comment


Wisatamarokotour.com - Marrakesh menjadi salah satu kota tujuan wisata di Maroko. Belum ke 'Negeri Maghribi' kalau belum hangout di Jemaa El Fnaa, mampir ke Masjid Koutoubia, dan beberapa tempat wisata lainnya.


Butuh waktu panjang dari Jakarta untuk menuju Maroko. Bisa lewat Abu Dhabi tapi harus mampir ke Casablanca lebih dulu, atau lewat London atau Madrid baru kemudian ke Marrakesh.

Marrakesh mempunyai keunikan sejak dari lanskap kotanya. Ada pembagian area yang mencolok di sana: Medina yang menjadi kota tua dan Gueliz sebagai kota modern-nya.

Bangunan serbamerah dengan banyak benteng di banyak area dan adanya Gurun Sahara juga Gunung Atlas, serta bangunan bersejarah serta kultur dan budayanya membuat Marrakesh menjadi kota wisata utama di Maroko.

Ada beberapa destinasi wisata yang menjadi jujugan favorit para pelancong dunia. Berikut beberapa lokasi wisata yang sempat saya kunjungi selama berada di Marrakesh.

1. Masjid Koutoubia Manaret

Masjid yang ada di Jalan Avenue Mohammad V, jalan antara Medina dan Gueliz itu menjadi landmark kota Marrakesh. Seperti bangunan-bangunan lain di kota itu, Koutoubia berwarna merah terakota.

Masjid yang juga dikenal sebagai Jami Al Kutubiyah itu terletak sekitar 200 meter dari Jemaa El-Fnaa, pusat wisata Marrakesh. Tepatnya di jalan Avenue Mohammed V, jalan yang menghubungkan Medina dan Gueliz.

Masjid dengan menara plus taman yang luas itu dulunya menjadi pusat belajar kitab di zaman dahulu. "Sekarang menjadi masjid," kata Adi, mahasiswa Indonesia di Maroko.

Karena lokasinya itu pula Masjid Koutoubia juga menjadi meeting point bagi kebanyakan wisatawan.


2. Djemaa El Fnaa

Djemaa El Fnaa merupakan ruang publik publik yang benar-benar menggambarkan keberagaman dan keterbukaan Maroko. Tempat yang ada di kawasan kota tua itu sekaligus menjadi ikon wisata Marrakesh.

Lapangan luas ini 'hidup' selama 24 jam. Seolah mempunyai dua wajah berbeda, Djemaa El Fnaa, yang kalau diterjemahkan secara bebas adalah masjid yang di depannya ada halaman, lebih tenang di siang hari tapi riuh di malam hari.

Lokasi itu riuh dengan hiburan, market place, juga resto dan cafe. Di sini juga menjadi start bus tingkat wisata keliling kota Marrakesh.

Di sinilah pusat kota tua Marrakesh. Budaya Afrika, Arab dan Prancis bercampur menjadi satu. Menara Masjid Koutoubia yang berjarak sekitar 200 meter menjadi pemandangan yang mengasyikkan ketika senja dan malam hari.


3. Palais de la Bahia

Palais de La Bahia alias Istana Bahia terletak di 5 Rue Riad Zitoun el Jdid. Istana yang dibangun pada abad ke-19 dan mempunyai 160 ruangan itu merupakan hadiah sang raja kepda ratunya, Bahiya.

Dengan membayar 10 dirham atau setara dengan Rp 15.000, pengunjung bisa menelusuri sekitar 150-an ruangan yang ada.

Di tengah istana terdapat halaman luas yang dilengkapi dengan kolam. Ornamen di langit-langit menjadi keistimewaan lain istana itu.

4. Palais El Badii

Lagi-lagi kita bakal disuguhi bangunan serba merah terakota dan dinding yang tinggi. Bangunan ini berupa reruntuhan istana dengan halaman yang luas, kolam dan taman yang tak biasa.

Papan nama Palais El Badii ditandai dengan papan kecil yang menempel di salah satu sudut dinsing istana. Serupa dengan memasuki de la Bahia, pelancong juga wajib membayar karcis 10 dirham untuk memasuki lokasi.

Istana berarsitektur khas Maroko itu dibangun di tahun 1578 oleh Sultan Ahmad al-Mansur dari Dinasti Saadi. Kendati berupa reruntuhan, kemegahan bangunan itu masih terlihat.

Pengunjung bisa bernostalgia dengan keaslian istana itu lewat video berdurasi sekitar tujuh menit. Tak ada lagi biaya yang harus dibayarkan untuk menyaksikan video tersebut.

Reruntuhan itu bisa dinikmati dari atap salah satu bangunan yang masih kokoh berdiri. Selain itu, istana tersebut memiliki ruangan-ruangan bawah tanah yang menunggu untuk ditelusuri.

5. Le Jardin de la Menara

Le Jardin de la Menara atau disebut Menara Gardens berlokasi di Ain Mezouar, tak jauh dari Masjid Koutoubia. Bangunan kuno itu makin istimewa dengan kolam luas yang dikelilingi kebun zaitun.

Memasuki Le Jardin de la Menara kita bakal langsung disuguhi plaza yang mengarah kepada bangunan dengan atap berbentuk piramida berwarna hijau, seolah menara tapi tak tinggi.

Dari beberapa referensi bangunan itu dibangun pada abad ke-16 oleh Dinasti Saady. Kemduian direnovasi oleh Sultan Abderrahmane sebagai rumah tinggal di musim panas.

Yang membuat Le Jardin de la Menara makin menarik adalah adanya danau luas tepat di hadapan bangunan itu.

6. Le Palmeraie

Le Palmeraie dikenal sebagai kawasan mewah di batas luar kota Marrakesh. Lokasi ini menawarkan hotel-hotel mewah dan menunggang unta di gurun pasir dan hutan palem.

Le Palmeraie sejatinya merupakan oasis seluas 13 ribu hektar. Makanya, daerah itu mempunyai kawasan gurun pasir dan hutan palem.

Dari beberapa referensi mengatakan kalau hutan palem itu tak sengaja tumbuh. Pasukan tentara di zaman Sultan Yussef Ben Tachefine membuang begitu saja biji-biji palem saat mereka bertugas memperluas tanah kerajaan.

7. Grand Stade de Marrakech

Stadion Marrakesh ada di pinggir kota Marrakesh arah ke Casablanca. Stadion itu pernah menjadi tempat pertandingan tim-tim besar saat Piala Dunia Antarklub tahun 2014.

Stadion itu menarik karena tak meninggalkan pakem bangunan Marrakesh, berwarna merah terakota. (detik.com)

Ingn ke Maroko silahkan kontak kami di 

HP/ Wa : 0821 1685 4358
IG @wisatamaroko.tours

7 Tempat Wisata Paling Menarik di  Maroko

7 Tempat Wisata Paling Menarik di Maroko

2/09/2025 Add Comment

 WISATAMAROKOTOUR.com - Sepak terjang tim nasional Maroko di Piala Dunia 2022 menyedot perhatian jutaan pasang mata di dunia. Negara yang terletak di Afrika Utara ini rupanya juga merupakan salah satu destinasi wisata populer karena memiliki sederet tempat-tempat eksotis untuk dikunjungi.

Wisatawan bisa mengunjungi tempat-tempat bersejarah, menjelajahi alamnya, atau mencicipi kuliner setempat. Berikut beberapa tempat wisata di Maroko yang wajib dikunjungi jika mampir ke sana.

Tempat wisata di Maroko yang terkenal

1. Marrakesh


Marrakesh adalah adalah salah satu tempat wisata Maroko yang menjadi favorit wisatawan. Dilansir dari Culture Trip, kota yang memiliki julukan kOta Merah ini populer dengan Medina lama, keriuhan pasarnya, serta bangunan kuno, seperti aistana Badi, Istana Bagia, Masjid Koutoubi, serta Makam Saadian. Jika menyukai keramaian, mampirlah ke teater jalanan halqa di alun-alun utama Marrakesh, Djemaa El Fna.

Tempat ini telah dinobatkan menjadi warisan budaya dunia UNESCO pada 2001 karena dinilai mampu menghidupkan legenda urban dan sejarah setiap malamnya. Musisi, seniman, dan beragam pertunjukan dihadirkan di sini setiap harinya.

2. Fez


Fez atau Fes pernah menjadi ibu kota sebelum dipindahkan ke Rabat pada 1912. Dikutip dari situs UNESCO, setelah itu, Fez berstatus sebagai kota pusat budaya dan spiritual. Di sana, para wisatawan akan menemukan banyak bangunan dengan arsitektur menakjubkan. Untuk berkeliling kotanya, menaiki kereta kuda bisa menjadi pilihan yang sempurna.

Situs Lonely Planet menyebut Fez bak labirin. Namun, satu-satunya cara agar tidak tersesat dan mengenal kota ini adalah dengan menjelajahinya secara langsung dan mengikuti ke mana diri kita akan dibawa.

3. Pegunungan Atlas



Gunung tertinggi di Afrika Utara ini merupakan surga bagi para pencinta gunung, dengan waktu mendaki terbaik pada musim semi hingga musim gugur, seperti dikutip Lonely Planet. Pegunungan ini terbentang sejauh hampir 1.000 kilometer melintasi Maroko, mengelilingi Marrakesh ke selatan dan timur Pantai Atlantik.

Pendaki bisa menikmati salju turun di puncaknya, biasanya pada bulan September hingga Mei.

4. Chefchaouen


Kota di barat laut Maroko ini memiliki konktur curam dan berbatu, namun memiliki sejumlah sudut yang estetik. Wisatawan bisa meyusuri lereng-lereng gunungnya melalui rumah-rumah dengan atap atau balkon berwarna merah, biru, dan warna lainnya.

Berjalan-jalan di tepi sungai, pasar, atau masjid di atas bukit juga bisa menjadi aktivitas menyenangkan ketika mampir ke Chefchaouen. Ada pula Taman Nasional Talassemtane yang dapat disinggahi jika ingin menjelajahi Pegunungan Rif.

5. Tangier


Maroko memiliki pantai di sepanjang Laut Mediterania dan Samudera Atlantik yang indah dan cocok dikunjungi untuk bersantai. Salah satu pantai tempat liburan populer adalah Tangier. Tangier pada awal abad ke-20 dikenal sebagai salah satu resor paling kosmopolitan di Mediterania dan dikenal dengan gaya hidup hedonisnya. Namun, ketika dikembalikan ke Maroko pada tahun 1956, Tangier mulai menurun.

Namun, kini sudah banyak investasi masuk dan membuat ada berbagai sudut-sudut mewah di Tangier, seperti hotel dan blok apartemen, serta jalan-jalannya yang terus dirapikan.

6. Essaouira



Pantai di Maroko lainnya untuk dikunjungi adalah Essaouira, sangat cocok bagi pengunjung yang ingin liburan sambil rileks.

Tempat ini sangat kaya akan budaya. Para wisatawan berkunjung karena daya tarik bangunan-bangunannya yang memiliki warna indah, pelabuhan yang cantik seperti pada kartu pos, dan hamparan pasir keemasan yang luas.

7. Merzouga


Dikutip dari Kompas.com, Merzouga adalah destinasi yang sebaiknya tidak dilewatkan ketika liburan ke Maroko. Ini merupakan gerbang bagi siapapun yang memasuki Gurun Sahar. Di sana, wisatawan akan merasakan sensasi bagai kabilah-kabilah Arab zaman lampau yang tinggal sementara di gurun pasir. Untuk menyempurnakan suasana, wisatawan juga bisa menunggang unta alias camel ride.

Jangan lewatkan momen matahari terbenam yang eksotis sebelum bermalam di kolong langit Merzouga yang misterius. (kompas.com).

Ingn ke Maroko silahkan kontak kami di 

HP/ Wa : 0821 1685 4358
IG @wisatamaroko.tours

Tuju Hal Yang Gak boleh kamu lakuin saat Jalan-Jalan di Maroko

12/20/2019 Add Comment

Jamaa Elfna, Marrakech, Morocco


WisataMaroko.Com Dengan berbagai atraksi dan kegiatan untuk memenuhi semua kebutuhan para wisatawan yang beranekaragam, Maroko adalah salah satu destinasi liburan yang sangat menawan.
Sementara negara ini menarik pelancong tunggal, keluarga, pasangan, dan kelompok teman serta orang-orang dengan anggaran dan minat yang berbeda, ternyata ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan turis ketika mengunjungi Maroko. Wah apa aja ya? Berikut 5 di antaranya!

1. Makan dengan tangan kiri

Banyak makanan di Maroko secara tradisional dimakan dengan tangan. Hati-hati dan selalu gunakan tangan kanan untuk makan. Tangan kiri dianggap tidak bersih karena biasanya tangan yang digunakan oleh orang Maroko untuk bersih-bersih setelah dari toilet. Meskipun tanpa disadari menggunakan tangan kiri untuk makan bersama tidak mungkin menyebabkan drama dan konflik, hal itu mungkin menimbulkan kerutan heran dan tidak suka dari beberapa orang disana.

2. Berharap semua orang dapat bicara dengan bahasa Inggris

Meskipun umumnya tidak ada masalah dalam menemukan penduduk lokal yang bisa bicara bahasa Inggris di kawasan wisata seperti Marrakech, Fes, Rabat, Tangier, dan Casablanca, jangan berharap banyak orang dapat berbicara bahasa Inggris di bagian yang kurang dikunjungi dari negara dan daerah terpencil ini. Karena kolonialisme masa lalu, mengetahui beberapa kata-kata Spanyol atau kata-kata Prancis dapat sangat membantu kalian. Bagi yang dapat berbahasa Arab dasar akan dapat berkomunikasi dengan orang hampir di seluruh negeri tersebut.

3. Lupa untuk berbelanja di Souks

Maroko terkenal dengan souk (pasar tradisional) warna-warninya yang menjual berbagai macam barang. Mulai dari pakaian tradisional dan alas kaki sampai rempah-rempah, pipa shisha, lampu, perangkat teh, barang-barang dari kulit, dan banyak lagi. Sulit untuk menolak godaan untuk mengisi koper dan tas dengan hadiah dan buah tangan untuk dibawa pulang. Harganya cukup wajar selama kalian ingat untuk tawar menawar. Tawar menawar adalah bagian besar dari perdagangan di Maroko. Tidak ada aturan yang pasti tentang berapa banyak yang harus dibayar, tetapi menegosiasikan harga adalah suatu keharusan.

Susana Souks/Pasar Tradisional Maroko.


4. Jalan-jalan dengan pakaian pantai

Sesuai dengan norma agama dan budaya, standar umum berpakaian di Maroko cukup konservatif. Pakaian pantai tentu saja bukan pakaian yang pantas untuk menjelajahi kota-kota, maupun desa-desa yang ada di Maroko bagaimanapun panasnya suhu yang ada. Gunakan bikini dan pakaian renang hanya untuk di area pantai, dan pastikan untuk menutupi tubuh saat pergi ke hotel, restoran, atau kemana pun.

5. Pergi tanpa mencoba teh mint, teh nasional Maroko

Jika couscous adalah hidangan nasional Maroko, teh mint adalah minuman nasionalnya. Sarat akan gula dan daun mint segar, minuman menyegarkan ini merupakan cara terbaik bagi wisatawan untuk merasakan seperti apa kehidupan lokal di sana.
Kunjungi salah satu dari banyak kafe yang ada, pesan secangkir tehnya, bersantai, dan nikmati rasanya sambil menikmati waktu berlalu di sana.
.Jangan muda percaya sama orang
 Jangan percaya siapapun menawarkan bantuan karena mereka memaksa meminta uang, baik orang tua, anak muda dan anak kecil di Maroko, bilang tidak klo perlu jalan ke lain arah dengan mereka.

7. Jangan percaya dengan deal harga
Jangan percaya dengan deal harga tentang jasa misal potong rambut atau massage, mereka diakhir meminta tambahan dengan berbagai macam alasan.

Butuh paket Maroko, Guide berbahasa Indonesia di Maroko...? silahkan kontak kami di:


  • Email                     : sukmahadimandar@gmail.com
  • Whatsapp               : 082116854358
  • Alamat Indonesia: Jl. Aselih Raya, RT 12/Rw 01 Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
  • Alamat Maroko   : 10, Sect. D Nouveau Kouass Yacoub El-Mansour 10050 Rabat, Maroko
Suka Duka Jalan-Jalan di Maroko

Suka Duka Jalan-Jalan di Maroko

8/14/2019 Add Comment

Wisata Maroko, Gue selalu nggak tahu besoknya mau ke mana,” ucap Wegonauts Indonesia Ali Lim saat mengawali cerita solo trip-nya di Maroko. Tanpa teman jalan, tanpa tour guide, dan tanpa itinerary sama sekali, Ali merasakan salah satu liburan paling berkesan dalam hidupnya. Bertualang jauh di ujung benua Afrika yang tidak berbahasa Inggris, bagaimana pengalaman Ali di sana, ya?

Bersahabat dengan Transportasi Umum Maroko

Jadi seorang pejalan solo atau solo traveller, berarti harus mengurus semuanya sendiri. Tidak ada teman seperjalanan, tidak ada supir atau pemandu tur yang mengarahkan, juga tidak ada kendaraan yang mengantar. Sehingga, selama di Maroko, Ali selalu mengandalkan jasa transportasi umum seperti taksi, bus, dan kereta. Namanya naik transportasi umum, pasti lebih lama dibanding sewa mobil, jadi Ali menghabiskan berjam-jam ketika berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Mulai dari Casablanca ke Marrakech yang ditempuh 3 jam naik kereta sebelum esok harinya ikut tur Gurun Sahara, lalu 4 jam naik bus dari Marrakech menuju Agadir tempat Ali ingin melihat laut, kemudian naik taksi selama 45 menit dari Agadir ke Tamraght untuk belajar berselancar, sampai akhirnya kembali naik bus dari Agadir menuju kota terakhir yang ia kunjungi, yaitu Essaouira.
Kereta di Maroko nggak jauh berbeda dari kereta di Indonesia, ya. (Foto: Ali Lim)
Kereta di Maroko nggak jauh berbeda dari kereta di Indonesia, ya. (Foto: Ali Lim)
“Di Maroko ada dua perusahaan transportasi besar yang beroperasi. Ada Supratour yang punya jasa transportasi bus dan kereta, dan ada CTM yang cuma punya jasa transportasi bus.” jelas Ali. Untuk naik kereta dan bus di Maroko, Ali tinggal mengecek jadwal di situs milik CTM atau Supratour yang tersedia dalam bahasa Inggris. Dan tiketnya bisa langsung dibeli di stasiun atau terminal. Ternyata mudah juga, ya.
Tapi ada juga kejadian tidak menyenangkan saat naik transportasi umum Maroko yang dialami Ali. “Karena jadwal kereta ke Casablanca ambil yang jam 4 pagi, gue coba tidur di Stasiun Marrakech karena waktu sampai stasiun pun sudah jam 11 malam. Eh, lagi lelap-lelapnya tiba-tiba dibangunin satpam,” cerita Ali. Ternyata, tidak seperti di Indonesia, stasiun antar kota di Maroko tidak beroperasi 24 jam. Jadi harus hati-hati dan perhitungkan waktu juga, ya.

Makan Murah Meriah

Karena tidak membawa uang banyak dan tidak tinggal di penginapan dengan restoran di dalamnya, Ali harus putar otak urusan makan. Untuk itu ia sering bertanya soal tempat makan murah kepada pejalan lain yang ia temui atau pegawai di hostel tempat ia menginap.
Morocco Diner Set di Cafe Rouge. (Foto: Ali Lim)
Morocco Diner Set di Cafe Rouge. (Foto: Ali Lim)
“Pas di Marrakech gue tanya pemilik hostel soal tempat makan yang murah. Malam itu direkomendasikan ke Cafe Rouge, sebuah restoran lokal yang terkenal di kalangan pejalan dan punya reputasi bagus di TripAdvisor. Gue makan Morocco Diner Set yang harga normalnya 90 Dirham. Tapi karena direkomendasikan oleh hostel, jadi cuma bayar 45 Dirham,” cerita Ali sumringah. Morocco Diner Setyang disantap pun berhasil bikin Ali kenyang karena satu porsi sudah termasuk chicken tagine, roti, dan salad. “Tapi kalau tanya rekomendasi tempat makan, lebih baik tanya ke sesama pejalan. Soalnya mereka bisa dapat makan seharga 5 Dirham per porsi di tempat masyarakat lokal makan,” saran Ali.
ChickenTangineEssauoria_miwojr
Tagine, makanan sehari-hari di Maroko. (Foto: Ali Lim)
Tagine sendiri merupakan sejenis hot plate yang juga digunakan untuk memasak oleh masyarakat Maroko. Di lidah Indonesia, makanan yang dimasak dengan tagine mungkin akan terasa sedikit hambar. Meski begitu, tagine bisa sukses bikin Ali ketagihan. Ayam atau ikan tagine selalu jadi menu yang ia santap. Meskipun sempat bosan dengan menu tersebut, tetapi kalau di Maroko nggak menyantapnya seharian, ia kangen juga.

Tanya Internet

Internet adalah satu-satunya teman setia Ali selama solo travelling di Maroko. Tidak tahu mau tidur di mana? Tanya internet. Tidak tahu mau jalan ke mana? Cari tahu di internet. Sedang ada promosi apa? Lihat di internet. Ali menceritakan juga kalau sejak mendarat di Casablanca ia sudah mengandalkan internet untuk mencari tempat menginap. “Jadi waktu pertama kali sampe langsung cari kamar di internet dan dapat di hari itu juga. Bayarnya cuma $10 di rumah pasangan suami istri yang nyewain sofa mereka sebagai tempat tidur,” ungkapnya. Ternyata banyak juga penginapan murah di Maroko, lho.
Hostel tempat Ali menginap di Tamraght. (Foto: Ali Lim)
Hostel tempat Ali menginap di Tamraght. (Foto: Ali Lim)
Karena bebas memilih mau ke mana dan mau tidur di mana, Ali mengaku sering memutuskan tujuan selanjutnya secara mendadak. “Gue selalu nggak tau besoknya mau ke mana, nggak tau mau tidur di mana. Makanya kalau lagi di kereta atau di bus gue coba searching tempat wisata dan penginapan murah yang langsung gue booking pada saat itu juga.”
Foto: Ali Lim.
Foto: Ali Lim.
Lewat internet juga Ali menemukan promo menarik untuk mengisi liburan serabutannya di Maroko. “Gue selama di sana enaknya bisa chat dengan pemilik hostel yang mau kita sewa lewat Facebook. Jadi gue chatting dengan pemilik hostel, eh, ternyata di Tamraght (salah satu desa nelayan di Maroko-red) ada promo paket penginapan dan belajar surfing, jadi ambil aja.” cerita Ali sambil tertawa. Ternyata internet memang benar-benar memudahkan semuanya, ya. Walau begitu, hostel di Maroko kadang berbaur dengan rumah penduduk, jadi harus teliti ketika mencari letaknya.
Hostel yang ditinggali kamarnya campur dengan pejalan lain. (Foto: Ali Lim)
Hostel yang ditinggali kamarnya campur dengan pejalan lain. (Foto: Ali Lim)

Punya Kenalan Baru

Meskipun berangkat dari Jakarta seorang diri, Ali tidak merasa kesepian selama di Maroko. Ia juga tidak canggung saat mengunjungi tempat-tempat wisata dan tetap mendapatkan keseruan seperti berlibur dengan teman-teman. Semua berkat para pejalan yang ia temui selama di sana. Salah satu keseruan saat melakukan perjalanan, baik solo maupun grup, adalah bertemu dan berkenalan dengan para pejalan lainnya. Selain menghilangkan penat, jalan-jalan ternyata bisa menambah banyak kenalan.
Salah satu teman baru Ali di Tamraght. (Foto: Ali Lim)
Salah satu teman baru Ali di Tamraght. (Foto: Ali Lim)
“Gue bareng sama bule-bule pas berenang di Paradise Valley, terus ketika belajar surfing yang susahnya minta ampun, sampai tidur di bawah galaksi Bima Sakti pas di Gurun Sahara,” tutur Ali. Ia mengaku kalau selama liburan ia sudah berteman dengan orang Jerman, Spanyol, Swedia, hingga orang Belanda yang ternyata keturunan Indonesia. “Tiap malam itu gue makan dengan teman yang berbeda. Kebanyakan kenalan dengan orang Eropa, sih. Karena di Eropa kan lagi musim dingin, jadi mereka kabur ke negara yang lebih anget dan deket kayak Maroko,” tutupnya.
Teman-teman seperjalanan ketika di Sahara. (Foto: Ali Lim)
Teman-teman seperjalanan ketika di Sahara. (Foto: Ali Lim)

Perhatikan Juga Hal-Hal Berikut Ini

Melakukan perjalanan sendirian terkadang agak tricky apalagi jika baru pertama kali. “Kalau di Maroko itu tiap kali ada yang ngasih bantuan, misalnya, nunjukin jalan atau bantu bawain koper, kalau bisa kita kasih tip,” saran Ali. Biasanya ia memberikan 5 Dirham (sekitar Rp5 ribu) untuk tiap bantuan yang ia peroleh. Umumnya, masyarakat Maroko sangat ramah dengan para pendatang, tapi biasanya mereka tidak suka difoto. Mungkin hanya beberapa yang sering melayani pejalan atau turis saja. Jadi usahakan untuk tidak foto-foto orang lain sembarangan, ya. Plus, jangan menyepelekan teriknya sinar matahari Maroko yang dilihat di foto. Kalau perjalanan ke Maroko dilakukan di akhir tahun, udara di sana bisa membuat kamu menggigil. Jangan lupa bawa sweater atau jaket dan celana panjang kalau berkunjung di bulan-bulan musim dingin.
Menghabiskan dua minggu di Maroko seorang diri ternyata tidak begitu sulit meskipun bukan negara berbahasa Inggris. Solo travelling juga ternyata tetap menyenangkan dan lebih bebas bereksplorasi. wego.wisatamaroko

NB: Jika anda merupakan wisatawan, rombongan wisata, jamaah Umroh plus Maroko, wisata Maroko, Travelling, atau rombongan dosen yang membutuhkan guide/tour leader berbahasa Indonesia selama di Maroko, silahkan kirim pesan langsung kepada kami, atau kontak kami di: 

  • Email                     : sukmahadiadi@yahoo.com
  • Whatsapp               : 082116854358
  • Alamat Indonesia: Jl. Aselih Raya, RT 12/Rw 01 Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
  • Alamat Maroko   : 10, Sect. D Nouveau Kouass Yacoub El-Mansour 10050 Rabat, Maroko

Sekedar informasi, bahwa warga negara Indonesia mendapatkan free visa selama 3 bulan kunjungan di Maroko.