Sejarah Islam di Maroko

1/29/2015
Masjid Hasan Tsani di Cacablanca.
Islam pertama kali dibawa ke Maroko pada tahun 680M oleh invasi Arab di bawah Uqba ibn Nafi, seorang jenderal yang melayani Damaskus di bawah Bani Umayyah. Tetapi catatan lain menyebutkan bahwa agama Islam pertama kali dibawa ke Maroko oleh orang Arab yang menyerbu wilayah itu pada tahun 683. Penaklukan wilayah Afrika Utara ini memakan waktu 53 tahun. 

Penyebaran Islam di Maroko dilanjutkan oleh Panglima Musa bin Nushair pada tahun 698 bersamaan dengan penaklukan benteng-benteng di dekat Samudera Atlantik. Seorang jenderal bernama Thariq bin Ziyad berjihad menaklukan Spanyol melalui Maroko pada tahun 710 dan ekspedisinya itu sukses. Tariq bin Ziyad yang diangkat Musa bin Nusair untuk memerintah Maroko setelah ditaklukkan, kemudian menyebrangi selat antara Maroko dan Eropa, dan mendarat di suatu tempat (gunung) yang kemudian dikenal sebagai Jabal Tariq (Gibraltar). Maroko menjadi wilayah penyangga untuk penaklukan Spanyol.


Maroko memang mempunyai peranan besar dalam sejarah Islam, terutama dalam menyebarkan Islam di wilayah Afrika Utara dan sebagai pintu gerbang masuknya Islam ke Spanyol (Andalusia), Eropa. Menara Masjid Kuttubiya di Marrakech diperkirakan di bangun oleh ahli bangunan Sevilla, Guever pada abad ke-12. Ekspansi Islam ke Maroko dimulai ketika negeri itu ditaklukkkan oleh Musa bin Nusair pada al Walid I bin Abdul Malik (705-715), khalifah keenam Dinasti Umayyah.



Segala persiapan ekspansi Islam ke daratan Eropa dilakukan melalui negeri ini. Setelah dinasti Umayyah jatuh ke tangan Dinasti Abbasiyah, Maroko menjadi kekuasaan Bani Abbas. Kemudian di negeri ini muncul dinasti-dinasti kecil. Pada tahun 172 H/789M, Idris I bin Abdullah, salah seorang keturunan Ali RA dapat membentuk pemerintahan Idrisid, yang kemudian bertahan hingga tahun 364 H/974 M. dinasti Syiah yang pertama, sehingga merupakan tantangan bagi Khalifah Harun Ar Rasyid dari Dinasti Abbasiyah di Baghdad yang bercorak Suni.



Tahun 177 H. Idris I dibunuh oleh Sulaiman As Sammakh dengan racun. Naiklah Idris II yang dianggap pendiri sebenarnya Dinasti Idrisid. Pada masanya, Dinasti ini banyak mencapai kemajuan, terutama di bidang kebudayaan Islam. Ibu kota yang semula di Walila dipindahkan ke Fez. Tahun 213 H. Idris II meninggal.



Semua penggantinya lemah kecuali Yahya bin Muhammad dan Yahya IV. Di tangan Yahya IV, Dinasti Idrisid mencapai masa keemasannya. Tahun 364 H/974 M, Dinasti Fatimah yang berhaluanSyiah Ismailiyah merebut kekuasaan dari Yahya IV. Keberadaan masyarakat Maroko yang berhaluan Syiah meski bukan Syiah Ismailiyah, memudahkan jalan bagi Abdullah asy-Syi’i untuk mendirikan dinasti tersebut, dinasti yang menisbahkan namanya kepada cucu Nabi Saw.



Dinasti ini berkuasa sampai 1171 M. selama kekuasaannya, terdapat 14 orang imam yang memimpin Negara ini, diantaranya imam pertama Ubaidullah al Mahdi (909-934) dan Imam terakhir al Adid (1160-1171). Selanjutnya Maroko dikuasai oleh Dinasti al Murabitun dengan ibu kotanya Marrakus. Kekuasaannya meliputi seluruh Gurun Sahara, Afrika Barat Laut dan Spanyol. Kendati demikian, dinasti ini tetap mengakui kekhalifahan Abbasiyah di Baghdad dan mendapat pengesahan gelar Amilir al Muslimin. [diolah dari wikipedia.org dan referensi lainnya]

Sumber: www.umrahsatu.com/

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »